KPK OTT di KEPRI
Gubernur Kepri Kena OTT KPK, Pengusaha di Batam, Karimun Tak Ada yang Kenal Abu Bakar
Abu Bakar menjadi sosok yang paling dicari tahu oleh masyarakat Kepri setelah Gubernur Kepri H Nurdin Basirun ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.
TRIBUNBATAM.id - Abu Bakar menjadi sosok yang paling dicari tahu oleh masyarakat Kepri setelah Gubernur Kepri H Nurdin Basirun ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebab, dia disebut sebagai pihak swasta yang memberikan sejumlah uang dalam operasi tangkap tangan terhadap Nurdin, Rabu (10/7/2019).
Nurdin terjerat kasus dugaan korupsi atas pemberian izin prinsip dan pemanfaatan ruang laut di wilayah Tannjung Piayu, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Ketika nama Abu Bakar disebutkan, publik langsung menyangka dia adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepri.
Sebab, dia termasuk kepala dinas kepercayaan yang dibawa Nurdin dari Tanjung Balai Karimun, kabupaten di mana Nurdin pernah menjabat Bupati selama dua periode.
• Gunakan Sandi Ikan dan Kepiting Gubernur Kepri Nurdin Basirun Saat Terima Suap
• KPK Amankan Rp 3,5 Miliar, USD 33.200 & SGD 134.711, Bawa 13 Tas dari Rumah Dinas Gubernur Kepri
• Ayah Hamili Anak Kandung, Korban Selalu Termunung Awal Terungkapnya Hubungan Terlarang
• Barbie Kumalasari Sarankan untuk Berdamai Demi Anak, Minta Fairuz Maafkan Galih Ginanjar

Namun, sosok Abu Bakar akhirnya terungkap dalam konferensi di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (11/7/2019) malam.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan, KPK juga menetapkan Edy Sofyan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri dan Budi Hartono Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada DKP.
Sedangkan Abu Bakar sebagai pihak swasta diduga sebagai pemberi uang kepada Nurdin.
Pada konferensi pers yang di Gedung Merah Putih KPK, Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan mengungkapkan Nurdin diamankan tim KPK di rumah dinasnya, Gedung Daerah Kota Tanjungpinang, Rabu (10/7/2019) malam.
• Jamaah Haji Indonesia Bergerak ke Mekkah Mulai 14 Juli
• Hari Ini Mendagri Langsung Serahkan SK Plt Gubernur Kepri kepada Isdianto
• Tak Rela Ditinggal Pulang Kampung, TKW Ini Dibunuh Pacaranya di Malaysia
• Istri Pertama Bahagia Suami Poligami, Doanya untuk Istri Kedua Jadi Sorotan

Tim KPK juga mengamankan Nilwan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepri di dalam rumah dinas Gubernur Kepri.
"Dari sebuah tas di rumah Nurdin Basirun, KPK mengamankan sejumlah uang," kata Basaria.
Jumlah uang tersebut terdiri dari 43.942 Dollar Singapura, 5.303 Dollar Amerika, 5 Euro 407 Ringgit Malaysia, 500 Riyal dan Rp 132.610.000.
Pada konferensi pers itu, Basaria juga membeberkan kronologi operasi tangkap tangan dan peran Abu Bakar sendiri.
Tim KPK menerima informasi akan ada penyerahan uang di Pelabuhan Sri Bintan Tanjungpinang.
Setelah dilakukan pengecekan di lapangan dan diketahui ada dugaan penyerahan uang, tim KPK mengamankan Abu Bakar di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang sekitar pukul 13.30 WIB.
Kemudian tim KPK mengamankan Budi Hartono Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada waktu yang sama saat akan keluar dari area pelabuhan tersebut.
Dari Budi Hartono KPK mengamankan uang 6.000 Dollar Singapura.
Tim KPK membawa Budi Hartono dan Abu Bakar ke Mapolres Tanjungpinang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Abu Bakar telah dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK.

Sempat tersebar kabar jika Abu Bakar merupakan seorang pengusaha asal Kabupaten Karimun.
Namun dari hasil penelusuran TRIBUNBATAM.id, banyak pengusaha sama sekali tidak mengenal Abu Bakar.
Bahkan mereka juga tidak mengenali ketika melihat wajah Abu Bakar dari foto yang diperlihatkan.
"Tidak kenal sama sekali. Kayaknya bukan pengusaha ini di Balai (Tanjung Balai Karimun)," kata seorang pengusaha asal Karimun, Jumat (12/7/2019).
Para pengusaha yang diwawancarai malah menyangka kalau Abu Bakar berasal dari Batam atau Malaysia.
Sebagian dari mereka menganggap Abu Bakar bukanlah pengusaha, melainkan orang suruhan.
"Mungkin orang Batam atau Malaysia tak? Atau bisa jadi dia orang suruhan saja," ujar seorang pengusaha lain.
Tidak hanya di Tanjung Balai Karimun, para pengusaha di Kota Batam juga mengaku tidak mengenal Abu Bakar.
Mereka sama sekali tidak mengenal sosok Abu Bakar yang dibawa KPK bersama Nurdin. (tribunbatam.id/elhadif putra)