Tagar PrayForHongkong Trending, Buntut Demonstran Dipukuli Secara Brutal
HAHSTAG #PrayForHongkong menjadi trending topic Twitter di Indonesia dan dunia pada Kamis (25/7/2019) hari ini.
Federico Varese, profesor kriminologi dan pakar kejahatan terorganisasi Oxford University mengatakan, serangan itu tampaknya merupakan "salinan dari apa yang terjadi pada tahun 2014."
Meskipun, katanya, serangan itu tampaknya lebih serius, karena orang yang lewat juga diserang.
Insiden 2014 merujuk pada peristiwa ketika puluhan ribu demonstran pro-demokrasi menduduki jalanan, yang kemudian dikenal sebagai protes Payung.
Tujuannya tampaknya "bukan untuk membunuh tetapi untuk menakut-nakuti orang" dan mengintimidasi pengunjuk rasa.
"Saya pikir ini adalah taktik yang disengaja, karena jika mereka ingin membunuh, mereka akan membunuh, meskipun triad tidak diketahui menggunakan kekerasan mematikan."
Juga penting dicatat bahwa dalam kedua kasus, serangan terjadi di lingkungan kelas pekerja, bukan di area bisnis pusat di mana protes difokuskan.
"Triad tidak bekerja di mana-mana. Mungkin secara logistik lebih sulit untuk menyerang daerah yang lebih internasional, pusat kota, dan beragam," ulasnya.
Triad "mungkin telah menemukan peran baru sebagai penegak kebijakan yang tidak populer dan penindasan terhadap protes demokratis dalam konteks pergeseran ke arah otoritarianisme di Hong Kong."
Begitu kesimpulan laporan penelitian Prof Varese dan Dr Rebecca Wong dari City University of Hong Kong, mempelajari serangan tahun 2014. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tagar PrayForHongkong Rajai Trending Topic Twitter, Buntut Demonstran Dipukuli Massa Diduga Preman