Cerita Istri Penyuap Gubernur Kepri
Agar Tak Difitnah, Istri Tersangka Penyuap Gubernur Kepri Ajak Ayah ke KPK
Hampir 17 jam di Jakarta, Ria dan ayahnya hanya datang untuk menangis, bingung, dan nyaris kelaparan.
“Saya lupa pakai pesawat apa, tapi warnanya merah, ada gambar singa, seperti di Singapura itu,” jawab La Ama, perihal maskapai yang membawanya dari Bandara Hang Nadim ke Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
Bermodal alamat KPK di surat “Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor: B/401/ DIK.00/23/07/2019, dan uang pas-pasan, Nurdin dan anaknya, ternyata tak berani ke Kuningan.
“Sampai siang, kami lihat bis banyak, ada taksi, tapi tak tahu mau kemana. Kami juga takut, bertanya ke polisi, karena bawa surat KPK, nanti ditangkap pula,” ujar Laama, menceritakan kebingungannya di terminal I Bandara Soetta.

Menjelang magrib, keberanian tak kunjung datang. Uang di tas anaknaya sisa, empat lembar uang merah.
“Saya menangis terus di kursi bandara. mau makan, harganya mahal. Bapak peluk saya terus.. sampai tidur di dekat pintu masuk itu.” ujar Ria.
Keesokan harinya, mereka memutuskan kembali ke Pulau Panjang.
Hampir 17 jam di Jakarta, Ria dan ayahnya hanya datang untuk menangis, bingung, dan nyaris kelaparan.
Niat bertemu ayah dari dua anaknya, hingga hari ke-21 ini, tak kunjung tercapai. (zabur anjasfianto/zil)