SOSOK Pencipta Indonesia Raya yang Dinyanyikan Saat 17 Agustus, Masa Kecilnya Alami Kekerasan Ayah

Berikut kisah kehidupan pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang mungkin tak banyak diketahui orang.

wikipedia
Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan RI 

Ia kemudian diajak kakaknya, Roekijem, yang bersuamikan orang Belanda, untuk merantau ke Makassar.

Oleh kakak iparnya, ia diajari tentang musik, sehingga piawai dalam membuat lagu dan memainkan alat musik.

Dilansir dari Wikipedia Wage Rudolf Soepratman adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara.

Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen.

Kakak sulungnya bernama Roekijem.

Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar.

Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.

Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun, lalu melanjutkan ke Normaalschool di Makassar hingga selesai.

Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2.

Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.

Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang.

Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita.

Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Jakarta.

Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan.

Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved