Ahok dan Buwas Dianggap Cocok Jabat Dirut PLN, Setelah Mati Listrik di Jakarta
Ahok, Budi Waseso (Buwas) dianggap cocok jabat Dirut PLN setelah mati listrik diJakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Singkat kata, perlu audit forensik secara total di tubuh PLN. Kalau tugas ini kemudian dilakukan oleh sosok dari kalangan internal PLN rasanya tidak akan efektif dan sia-sia. Diperlukan sosok dari luar yang tegas dan sebaiknya punya pengalaman dan pengetahuan di bidang intelijen untuk mengendus dugaan sabotase kelompok tertentu di tubuh PLN," ujar Rudi.

"Di sisi lain, harus dilakukan pembaharuan yang menyeluruh dalam sistem operasi PLN agar kejadian blackout tidak kembali berulang. Tanpa langkah ekstrem dan menyeluruh dari Presiden Jokowi untuk membenahi tidak akan bisa menyehatkan kembali PLN. Seperti kata Presiden bahwa orang-orang pintar secara teknis sudah banyak di tubuh PLN. Tinggal dicari figur yang kuat dan bersih untuk menggerakkan dan memberdayakan semua sumber daya yang ada di dalam tubuh PLN," sambungnya.
Presiden Jokowi Kecewa
Presiden Jokowi kecewa mendengar penjelasan Plt Direktur PLN Sripeni Inten Cahyani mengenai penyebab listrik mati di Jakarta, Banten, Jawa Barat.
Jokowi sengaja datang ke kantor PLN, Senin (5/8/2019) untuk mendengarkan langsung penyebab listrik mati di di Jakarta, Banten, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bermimik wajah kecewa usai mendengarkan nten menjelaskan penyebab dari listrik padam di Jabodetabek hingga Jawa dan Bali.
“Pertanyaan saya bapak ibu ini kan orang pinter-pinter, apalagi persoalan listrik sudah bertahun-tahun, apa tidak dihitung, dikalkulasi kejadian-kejadian ini, sehingga kita tahu sebelumnya,” kata Presiden usai mendengarkan penjelasan Sripeni seperti dikutip Wartakotalive yang tayang di Kompas TV.
“Tahu-tahu drop gitu artinya pekerjaan-pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi, dan itu betul-betul merugikan kita semuanya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengunjungi kantor PLN Pusat pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Disana Presiden terlihat ditemani Sekretaris Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Sebelumnya Presiden Jokowi di awal juga menegur PLN soal manajemen PLN sebagai satu-satunya perusahaan pemasok listrik negara.
"Peristiwa pemadaman total minggu kemarin, dan dalam sebuah manajemen besar mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajemen besar harus ada kontijensi plan dan back up plan, pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan baik," tanya Presiden.
Presiden Jokowi juga mengungkit soal kejadian persis 17 tahun lalu.
"Mestinya hal itu dipakai sebuah pelajaran bersama, jangan sampai kejadian yang sudah terjadi itu kembali terjadi," kata Presiden.