Dipadati Ribuan Demonstran, Bandara Internasional Hongkong Tetap Berjalan Normal
Bandara Internasional Hong Kong masih tetap berjalan dan beroperasi normal walau kembali jadi lokasi unjuk rasa di Hongkong selama tiga hari berturut.
TRIBUNBATAM.id - Bandara Internasional Hong Kong kembali menjadi lokasi unjuk rasa oleh para demonstran.
Meskipun begitu, Bandara Internasional Hong Kong masih tetap berjalan dan beroperasi normal walau akan sedikit terganggu karena akan ada pengecekan lebih ketat.
Sementara itu, maskapai penerbangan Cathay Pasific menyatakan penerbangan pesawatnya menuju dan dari Hong Kong akan tetap beroperasi normal dalam pernyataan pada Kamis (8/8/2019) lalu.
• Kembali Unjuk Rasa di Bandara Internasional Hong Kong, Diikuti Ribuan Demonstran
• China Cekal Seluruh Pilot Cathay Pacific yang Terlibat Demo Hong Kong
• Galang Dukungan Internasional, Ratusan Demonstran Hong Kong Serbu Bandara
• Koordinator Demo Hong Kong Ditangkap karena Senter Laser, Polisi Bilang Digunakan Sebagai Senjata
• 12.000 Pasukan Anti Huru-hara China Latihan di Shenzhen, Bersiap Menyerbu Hong Kong?
Dilansir TribunBatam dari Kompas.com beginilah kondisi terkini Bandara Internasional Hong Kong.
Melakukan Pengetatan Pemeriksaan
Otoritas bandara Hong Kong memberlakukan pengetatan pemeriksaan terhadap orang-orang yang hendak memasuki area terminal 1 bandara.
Pengetatan tersebut menyusul adanya rencana pertemuan publik yang akan dilangsungkan di wilayah bandara Hong Kong selama tiga hari, mulai Jumat (9/8/2019) hingga Minggu (11/8/2019).
"Otoritas Bandara Hong Kong menyadari bahwa ada seruan yang diunggah di internet untuk menggelar pertemuan publik di bandara pada 9-11 Agustus," ujar Otoritas Bandara Internasional Hong Kong kepada Channel News Asia, Kamis (8/8/2019).
Disebutkan bahwa pengetatan akan dilakukan untuk izin memasuki lorong check-in di terminal 1 Bandara Internasional Hong Kong.
"Dalam rangka menjaga kelancaran untuk penumpang yang akan berangkat, hanya mereka yang telah memiliki tiket pesawat untuk 24 jam ke depan dan dokumen perjalanan yang sah, yang akan diizinkan memasuki lorong check-in di Terminal 1," kata Otoritas Bandara Hong Kong.
Pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap para staf bandara yang diwajibkan mengenakan dan menunjukkan indentifikasi mereka.
Pengetatan akses masuk di area bandara Hong Kong tersebut akan diberlakukan antara pukul 06.00 pagi hingga 23.59 malam, mulai dari Jumat (9/8/2019) hingga Minggu (11/8/2019).
"Staf keamanan bandara akan ada di lokasi untuk membantu para penumpang atau staf bandara yang hendak memasuki area tersebut," ujar pihak berwenang.
Dalam pemberitahuan di situs web-nya, pihak Bandara Internasional Hong Kong mengatakan bahwa bandara akan tetap "beroperasi secara normal", namun juga menyarankan kepada calon penumpang untuk menyediakan waktu yang cukup sebelum jadwal keberangkatan.
"Penumpang juga disarankan untuk memeriksa status penerbangan di situs web Bandara Internasional Hong Kong atau melalui aplikasi seluler HKG My Flight."
"Atau bisa bertanya kepada maskapai penerbangan untuk informasi terbaru sebelum datang ke bandara," tulis pemberitahuan di situs web bandara.
Maskapai penerbangan utama Hong Kong, Cathay Pasific, dalam pernyataan pada Kamis (8/8/2019), menyatakan bahwa penerbangan pesawatnya menuju dan dari bandara Hong Kong saat ini masih beroperasi secara normal.
Namun, pihak maskapai juga memperingatkan akan adanya kemungkinan kemacetan lalu lintas dan prosedur tambahan untuk masuk ke bandara, dan mendesak penumpang melakukan check-in online dan memberikan waktu perjalanan yang cukup.
Jika terlaksana, ini akan menjadi aksi unjuk rasa kedua yang digelar di area bandara Hong Kong dalam dua pekan terakhir.
Sebelumnya pada 26 Juli lalu, ribuan pengunjuk rasa yang membawa poster dan selebaran berkumpul di aula kedatangan bandara untuk memprotes kekerasa polisi selama demonstrasi.
Protes tersebut berlanjut hingga tengah malam, dengan para pengunjuk rasa meneriakkan "Bebaskan Hong Kong!" di aula kedatangan.
Inspektur Polisi John Tse, pada Kamis (8/8/2019), juga telah mendesak kepada para pengunjuk rasa yang hendak ambil bagian dalam aksi di bandara untuk tetap menjaga kedamaian dan tidak melanggar hukum.
Sementara sebelumnya diberitakan, beredarnya kabar aksi di bandara Hong Kong telah membuat pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan saran perjalanan atau travel advisory baru.
AS telah mengikuti langkah negara-negara lain, seperti Australia, Inggris, Irlandia, Singapura, dan Jepang, dalam menerbitkan saran perjalanan yang lebih tinggi untuk perjalanan ke Hong Kong.
Ingin Dapatkan Perhatian dan Dukungan Internasional
Aksi unjuk rasa di Hongkong kembali memilih lokasi di Bandara Internasional Hong Kong pada Jumat (9/8/2019).
Perkiraan aksi unjuk rasa di Bandara Internasional Hong Kong ini akan diadakan selama tiga hari hingga Minggu (11/9/2019) demi mendapat perhatian dan dukungan internasional, setelah dua bulan protes digelar di Hong Kong.
Sebagian besar demonstran di Hongkong menggunakan pakaian hitam sebagai penanda gerakan dan duduk di aula kedatangan bandara.
Mereka membawa plakat dan poster dalam bahasa Inggris dan China, yang mengecam aksi kekerasa oleh polisi terhadap massa pengunjuk rasa.
"Selamatkan Hong Kong dari tirani dan kebrutalan polisi!" tulis salah satu plakat yang dibawa pengunjuk rasa.
Para peserta aksi juga sesekali meneriakkan kata-kata, "Tidak ada perusuh, hanya tirani".
Massa pengunjuk rasa juga memasang spanduk panjang dan besar yang digantungkan dari pagar lantai atas. Spanduk itu bertuliskan "BEBASKAN HONG KONG. REVOLUSI SEKARANG JUGA".
Aksi kali ini adalah yang kedua dilakukan kelompok pro-demokrasi di area bandara, yang dijadwalkan berlangsung lebih lama, yakni selama tiga hari hingga Minggu (11/8/2019) mendatang.
Diharapkan dengan menggelar aksi protes di bandara, yang merupakan ruang transit bagi pengunjung dari luar negeri akan dapat menarik perhatian dunia internasional.
Dikatakan bahwa tujuan menggelar aksi di bandara adalah untuk menyebarkan "kebenaran" tentang situasi yang sesungguhnya terjadi di Hong Kong.
"Tanyakan kepada saya segala hal tentang Hong Kong," tulis salah satu pesan dalam berbagai bahasa, yang ditempelkan pada lengan sejumlah pengunjuk rasa.
"Kami ingin memberi tahu kepada para penumpang apa yang sebenarnya terjadi di Hong Kong. Jadi kami menyiapkan selebaran ini untuk menunjukkan lima tuntutan utama kami," kata Charlotte Au, seorang siswi berusia 16 tahun yang ikut bergabung dalam aksi protes.
"Kami berharap untuk dapat memberi tahu mereka kebenaran melalui komunikasi kami dan mendapatkan dukungan mereka," ujarnya kepada AFP.
Tuntutan tersebut, di antaranya, para pengunjuk rasa ingin melihat RUU ekstradisi yang kontroversial, yang telah ditangguhkan, untuk dapat ditarik sepenuhnya.
Massa pro-demokrasi juga ingin agar digelarnya pemilihan langsung pemimpin kota, serta dilakukannya penyelidikan atas dugaan kebrutalan polisi selama menangani unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa selama tiga hari di bandara itu telah turut dipromosikan secara online, dengan menampilkan sebuah tiruan tiket yang bertuliskan pesan "Hong Kong menuju kebebasan" serta "sambutan hangat untuk para tamu Hong Kong".
Aksi ribuan pengunjuk rasa itu tak pelak menarik perhatian para penumpang pesawat yang baru saja turun di bandara.
Di antara mereka ada yang tampak kebingungan usai melihat ribuan orang duduk di lantai bandara.
Beberapa berhenti untuk mengambil foto atau sekadar melihat selebaran yang dibagikan para pengunjuk rasa.
Salah seorang pengunjung, Clara Boudehen, yang datang dari Perancis, mengaku "sangat terkesan" dengan aksi massa tersebut.
"Demokrasi kita tidaklah mutlak, kita harus berjuang untuk itu... Bisa melihat perjuangan penduduk untuk demokrasi sangat penting," katanya.
Pengunjung lainnya, Monica Yoo Hee Jung, asal Korea Selatan, mengaku dirinya sempat khawatir akan perjalanannya, menyusul adanya peringatan dari beberapa negara tentang situasi di Hong Kong dalam beberapa hari terakhir.
Akan tetapi, Monica mengaku telah diyakinkan lewat aksi duduk itu, yang tampaknya tidak sampai mengganggu operasional bandara.
"Saat saya melihat aksi di sini, itu benar-benar damai. Mereka tidak agresif sama sekali. Saya merasa mereka berusaha menunjukkan hati mereka yang sebenarnya. Sangat tulus," katanya.
Aksi duduk di bandara itu belum mendapat otorisasi, namun demonstrasi sebelumnya di pusat transportasi berjalan dengan damai dan tanpa mengganggu penerbangan.
Aksi protes lebih lanjut telah direncanakan di seluruh Hong Kong selama akhir pekan, mendorong kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi baru antara massa pengunjuk rasa dengan aparat keamanan.
Ratusan orang telah ditangkap dalam aksi unjuk rasa yang berujung bentrokan beberapa waktu lalu, dengan pihak berwenang tampaknya belum akan memenuhi tuntutan mereka dan krisis diperkirakan masih terus berlanjut.
• BERITA PERSIB - Tak Main saat Persib Lawan Persela Lamongan, Ternyata Begini Kondisi Rene Mihelic
• Hasil Rapat Pleno Penetapan Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, PDI Perjuangan dan Golkar Sama Kuat
• Live Streaming West Ham vs Manchester City Liga Inggris, Siaran Langsung TVRI
• Panduan 5 Kegiatan Wisata Terbaik Selama Musim Dingin di Selandia Baru
• Live Streaming Timnas U-18 Indonesia vs Brunei Piala AFF U-18 2019, Jam 16.00 WIB Live SCTV
• Hendra Asman Raih Suara Terbanyak, KPU Batam Tetapkan Calon Terpilih Anggota DPRD Batam