Mahfud MD Gelar Sayembara Rp 10 Juta Setelah Dituduh Anti Tauhid dan Islamphobia
Mahfud MD menggelar sayembara tersebut di akun Instagram dan Twitter miliknya. Mahfud MD Siap memberikan uang senilai Rp 10 juta.
Mahfud MD Gelar Sayembara Rp 10 Juta Setelah Dituduh Anti Tauhid dan Islamphobia
TRIBUNBATAM.id- Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) membuat sayembara. Sayembara itu ditujukan untuk orang-orang yang telah menuduhnya.
Mahfud MD menggelar sayembara tersebut di akun Instagram dan Twitter miliknya. Mahfud MD Siap memberikan uang senilai Rp 10 juta.
Sayembara itu menyusul dari tuduhan yang diterimanya. Ya, Mahfud MD baru-baru ini dituduh anti tauhid dan Islam dan Islamophobia.
Di akun Instagramnya yang diunggah Senin (12/8/2019) Mahfud MD tantang masyarakat untuk membuktikan jika dirinya anti bendera Tauhid.
“SAYEMBARA : 10 JUTA BAGI YANG BISA....ditunggu jawabannya sampai 17 Agustus 2019 jam 18.00WIB. Mahfud MD Bakal Kasih Rp 10 Juta ke Pihak yang Bisa Buktikan Dirinya Anti-Bendera Tauhid,” tulis Mahfud.
Di twitter Mahfud membagikan hal yang sama. Unggahannya itu viral dan banyak disukai oleh netizen.
• Penipu Online Kena Batunya,Coba Kecoh Mahfud MD Malah Dikerjai Mantan Ketua MK
• Pernah Dikunjungi Kiai Maruf Amin dan Mahfud MD, Ini 7 Restoran Halal di Taiwan
• Merapat ke PDIP, Bisakah Ahok Jadi Menteri Jokowi? Begini Penjelasan Mahfud MD
• Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Merapat ke PDIP, Bisakah Jadi Menteri Jokowi? Ini Kata Mahfud MD
Pantauan Wartakotalive.com unggahan tersebut sudah disukai oleh seribu netizen pada pukul 11.05 WIB.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya Mahfud yang juga Anggota Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menantang untuk memberi uang senilai Rp 10 juta kepada siapa saja yang punya bukti kalau dirinya pernah mempersoalkan bendera tauhid.
Tantangan Mahfud MD itu disampaikan pada Dialog Kebangsaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Sabtu (11/8/2019) sore.
Mantan Menteri Pertahanan itu menegaskan sejak dulu sampai sekarang dirinya tak pernah mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia.
Menurut Mahfud, radikalisme adalah masalah tersendiri yang tak ada kaitanyya dengan bendera tauhid.
"Kalau ada yang bisa menunjukkan bukti bahwa saya pernah mengaitkan bendera tauhid dengan radikalisme, maka setiap orang yang bisa menunjukkan buktinya saya beri 10 juta rupiah setiap orang," kata Mahfud seperti yang disampaikan dalam keterangannya kepada Tribunnews.
• Ramalan Zodiak Hari Selasa 13 Agustus 2019, Aries Kecewa, Gemini Agresif, Cancer dikuasai Emosi
• Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 12 Agustus 2019, Capricorn Marah, Scorpio Kebingungan, Gemini Ragu
• KESEHATAN - Ramalan Zodiak Kesehatan Senin 12 Agustus 2019, Capricorn Stres, Aquarius Perlu Istrahat
• Ramalan Zodiak Asmara Hari Senin 12 Agustus 2019, Scorpio Konflik Orang Ketiga, Leo Emosian
"Silakan cari di pernyataan pers, di televisi, di orasi atau halaqah, di pengajian, di rekaman wartawan, atau di mana saja, kalau ada yang menemukan pernyataan saya seperti itu saya beri hadiah 10 juta rupiah," tegas Mahfud.
Mahfud mengatakan, dirinya berhati tauhid. Semua anaknya saat dilahirkan dibisiki kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah, Muhammadun Rasulullah".
Bahkan sampai usia 3 bulan ketika anak-anaknya masih orok di ubun-ubunnya yang masih lembut seperti bubur selalu dibacakan kalimat tauhid dan salawat Nabi.
"Cucu-cucu saya juga begitu, setiap ketemu saya pegang kepalanya sambil membacakan kalimat tauhid dan salawat Nabi. Di rumah saya juga punya koleksi lukisan kaligrafi dan ukiran tauhid di kain, di kayu, maupun di batu yang diukir," kata Mahfud.
Mahfud menyampaikan itu dalam konteks menanggapi isu hoax yang menyebut dirinya Islamophobi dan anti bendera tauhid terkait dengan tanggapannya bahwa bisa saja TNI kecolongan terkait dengan diterimanya Enzo Allie di Akmil yang diberitakan terpapar radikalisme.
Mahfud mengatakan dalam masalah Enzo yang berhasil masuk Akmil, dirinya tak pernah mengaitkan dengan berdera tauhid atau organisasi tertentu.
• Didesak Tolak Revisi UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Ini Jawaban Walikota
• Rambah Kawasan Hutan Lindung Gunung Lengkuas Bintan, Penambangan Batu Granit Sudah Berusia 10 Tahun
• Instagram Juga Punya Layanan Videocall Lho! Begini Tutorialnya
• Kaitkan Dengan Al Quran, Ini Alasan Soekarno Pilih 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Dijelaskannya, Jumat kemarin dirinya ditanya oleh wartawan tentang lolosnya Enzo masuk Akmil.
"Apa masalahnya? Saya tak tahu berita tentang itu karena saya baru pulang dari Moscow dan terus ke Denpasar," katan Mahfud merespons pertanyaan wartawan saat itu.
Lalu wartawan menjelaskan bahwa Enzo Allie diterima di Akmil TNI tapi kemudian diduga terpapar radikalisme.
Mahfud kemudian menjawab bahwa kalau itu benar, mungkin saja TNI kecolongan.
Tapi sepengetahuannya seleksi di TNI itu ketat, dilacak sampai ke keluarga termasuk ibunya dan kakeknya.
"Tapi kalau benar kecolongan ya dipecat saja, itu bisa karena prasyaraynya tak terpenuhi," kata dia.
"Saya hanya bilang begitu. Titik. Tak ada urusan bendera tauhid atau urusan organisasi radikal. Di bagian mana saya anti bendera tauhid atau Islamophobi?" tantang Mahfud.
Mahfud MD yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara (APHTN) itu hadir ke Singapura atas undangan duta besar RI, Ngurah Swajaya untuk menjadi narsum dialog kebangsaan bertajuk "Meningkatkan Nilai Kebersamaan Menuju Indonesia Emas 2045" dalam rangka menyongsong HUT Kemerdekaan RI.
Sebelum acara dialog pagi harinya Mahfud MD melakukan salat Idul Adha di Masjid Istiqamah yang terletak di kompleks KBRI Singapura.
Di sana Mahfud MD diminta berfoto-foto oleh jemaah termasuk dengan KH Dasri yang bertindak sebagai imam dan khatib pada Salat Ied itu.
Dengan KH Dasri Mahfud berfoto di samping mimbar yang berukir kaligrafi tauhid "Laa ilaaha illaa Allah, Muhamadun Rasulullaah".
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dituduh Anti Tauhid dan Islamphobia, Mahfud MD Gelar Sayembara Rp 10 Juta
Penulis: Desy Selviany