Polemik ENZO - Jenderal Andika Perkasa Tegaskan TNI AD Akan Pertahankan Enzo Zens Allie
Jenderal Andika Perkasa menegaskan TNI Angkatan Darat (AD) akan mempertahankan Enzo Zens Allie, yang telah lolos seleksi Pantukhir.
“Dalam hal ini Panglima TNI telah menyimpang dari code of conduct dalam proses rekruitmen prajurit TNI’, Ujar Ari Suyono saat dihubungi wartawan.
Pantukhir adalah proses penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.
Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat vital, pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Untuk itu bersifat tertutup.
Oleh karena itu, kegiatan ini adalah kegiatan sangat penting, semua hasil seleksi diverikasi keseluruhan sehingga pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah.
Oleh karenanya kegiatan tersebut tidak dibenarkan untuk diekspose .
Ari Suyono yang cukup lama berdinas di Staf Personalia TNI menambahkan, seharusnya Panglima TNI patuh dengan ketentuan itu.
Menurut Ari, justru polemik yang terjadi semua ini bersumber dari ekspose berlebihan yang sengaja diproduksi oleh Panglima TNI melalui Instagram Puspen TNI.
Ditambah lagi, ujar Ari, Panglima TNI sebagai pimpinan sidang Pantukhir tidak cermat meneliti kondisi MI (mental Ideologi) calon taruna.
Menurut Ari, Pantukhir adalah tahapan terakhir sehingga tidak boleh ada yang salah.
Diberitakan sebelumnya, Enzo menjadi buah bibir saat diwawancarai langsung oleh Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto pada tahapan seleksi Pantukhir Akmil.
Dalam hitungan hari setelah video wawancaranya viral, beredar pula postingan di media sosial bahwa Enzo diduga terpapar organisasi terlarang HTI.
Awalnya informasi keterlibatan Enzo dalam aktivitas HTI diunggah akun Facebook Salman Faris.
"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI memelihara anak ular," demikian tulisan unggahan Salman.
Namun link yang diberikan oleh Salman, akun tersebut sudah tak bisa lagi diakses. Demikian juga dengan akun ibu Enzo.
Mabes TNI pun langsung merespons postingan viral soal Enzo yang dikait-kaitkan dengan HTI. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi mengatakan pihaknya menerima informasi yang beredar baik dari Facebook dan masyarakat soal Enzo.
Ia menegaskan TNI sudah memiliki prosedur operasi standar (SOP), tidak hanya Enzo tapi semua calon taruna, tahap satu sampai tahap empat diawasi.