Polemik ENZO - Jenderal Andika Perkasa Tegaskan TNI AD Akan Pertahankan Enzo Zens Allie
Jenderal Andika Perkasa menegaskan TNI Angkatan Darat (AD) akan mempertahankan Enzo Zens Allie, yang telah lolos seleksi Pantukhir.
Polemik ENZO - Jenderal Andika Perkasa Tegaskan TNI AD Akan Terus Pertahankan Enzo Zens Allie
TRIBUNBATAM.id - Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa, menggelar jumpa pers terkait polemik calon Taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zens Allie yang diterpa isu simpatisan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Jenderal Andika Perkasa menegaskan TNI Angkatan Darat (AD) akan mempertahankan Enzo Zens Allie, yang telah lolos seleksi Pantukhir.
Sejumlah tokoh bangsa menyebutkan bahwa TNI kecolongan dengan meloloskan Enzo Zens Allie. Karena itulah, Enzo Zens Allie sudah seharusnya dikeluarkan dari Akmil.
Meski gelombang protes terus berdatang, TNI bersikukuh mempertahankan pria WNI keturunan Perancis itu.
KSAD Jenderal Andika Perkasa mengatakan, sejak awal TNI tidak ragu dengan 364 orang taruna Akmil yang telah diterima.
Andika menyebut bahwa semua taruna telah memenuhi standar sesuai dengan alat pengukuran yang telah lama diterapkan.
Alat pengukuran itu adalah akademik, kesehatan jasmani, psikologi, sampai mental.
"Tapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, yaitu Enzo Zenz Allie, maka kami pun berusaha untuk, oke, kami ingin terbuka, membuka diri," kata Andika dalam jumpa pers di Mabesad, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Makanya kemudian dilakukanlah pengukuran ulang. Pengukuran itu berlangsung pada 10-11 Agustus 2019.
Salah satu yang diukur adalah indeks moderasi bernegara. Enzo pun mendapat nilai baik dalam pengukuran tersebut. Enzo mendapat nilai 5,9 dari nilai maksimal 7.
"Indeks moderasi bernegaranya cukup bagus. Oleh karena itu, kami Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo," ungkapnya.

Panglima Dianggap Langgar Code of Conduct
Awalnya Enzo menjadi viral di media sosial setelah ia diwawancara Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan bahasa Prancis.
Tambah menarik lantaran wawancara dilakukan saat tes Pantukhir Enzo dalam seleksi AKMIL.
Tapi berikutnya perdebatan muncul lantaran Enzo diduga terpapar HTI. Hal itu lantaran ada beberapa akun medsos yang menelusuri rekam jejak Enzo di media sosial.
Mayjen TNI (Purn) Ari Suyono, mantan Aspers Kasad, menegaskan, kegiatan Pantukhir adalah kegiatan yang tertutup bukan malah sengaja diekspose secara sensasional, apalagi digunakan sebagai wacana pencitraan Panglima TNI.