DEMO HONG KONG

Ingin Masuk ke Hong Kong, Dua Kapal Perang Amerika Serikat Ditolak China

Berdasarkan pernyataan tertulis dari juru bicara Armada Pasifik AS, dua kapal Amerika yang hendak mengunjungi Hongkong telah ditolak oleh China.

Instagram/joce_lynnn
Ilustrasi kapal perang Amerika Serikat 

Dalam undang-undang itu disebutkan pemerintah Hong Kong bisa meminta bantuan garnisun atau pasukan demi "mempertahankan ketertiban umum".

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah mendirikan garnisun di Hong Kong sejak 1997, setelah wilayah itu dikembalikan oleh Inggris ke China.

Namun, pasukan itu jarang terlihat di hadapan publik.

4. Merilis Video Propaganda Latihan Militer China

Militer China merilis sebuah video propaganda yang memperlihatkan latihan pasukan bersenjata dalam menanggapi aksi unjuk rasa.

Video berdurasi tiga menit itu diunggah ke media sosial pada Rabu (31/7/2019), di tengah ketegangan yang meningkat di Hong Kong, menyusul serangkaian aksi unjuk rasa massa pro-demokrasi yang berulang kali berakhir ricuh.

Dalam video turut ditampilkan aksi pasukan PLA yang menggunakan helikopter, peluncur roket, tank, serta perangkat keras militer lainnya.

Video yang diunggah pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Hong Kong itu disertai keterangan yang menyatakan "kepercayaan diri" dan "kemampuan" untuk menjaga keamanan di kota semi-otonom di selatan daratan China.

"Kami percaya diri dan mampu mempertahankan kedaulatan nasional, keselamatan, kepentingan pembangunan, dan menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong dalam jangka panjang," tulis keterangan video.

5. Tegaskan Siap Melindungi Kedaulatan di Hong Kong

Komandan garnisun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Hong Kong, Chen Daoxiang menyampaikan bahwa bentrokan kekerasan tidak seharusnya ditoleransi dan bahwa tentara bertekad untuk melindungi kedaulatan China.

"Baru-baru ini, ada serangkaian insiden yang sangat kejam terjadi di Hong Kong. Hal itu telah merusak kemakmuran dan stabilitas kota, dan menantang aturan hukum dan ketertiban sosial."

"Insiden itu telah mengancam kehidupan dan keselamatan warga Hong Kong secara serius, dan melanggar dasar dari 'satu negara, dua sistem'," kata Chen.

"Kami dengan tegas mendukung tindakan mempertahankan aturan hukum Hong Kong oleh orang-orang yang mencintai bangsa dan kota."

"Kami bertekad untuk melindungi kedaulatan nasional, keamanan, stabilitas dan kemakmuran Hong Kong," kata Chen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Masuk Hong Kong, Kapal Perang AS Ditolak China".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved