WISATA SINGAPURA
Singapura Tetap Jadi Tempat Termahal di Dunia, Ini Daftar Kota-kota Lainnya
Selama lima tahun berturut-turut Singapura kembali menjadi peringkat teratas untuk kota termahal di dunia dari hasil Worldwide Cost of Living Survey.
TRIBUNBATAM.id - Singapura memang selalu menjuarai tempat paling mahal di dunia selama lima tahun berturut-turut.
Worldwide Cost of Living Survey memberikan hasil surveynya terkait kota paling mahal di dunia dan Singapura masih berada di posisi puncak.
Paris dan Hong Kong menyusul Singapura di posisi selanjutnya.
• Menteri Industri Singapura: Integrasi & Inovasi Kunci Perusahaan Berumur Panjang
• Siapkan Paspor Hingga Penginapan Strategis, Ini Tips Wisata Seru ke Singapura
• Daftar 11 Latar Berfoto Terbaik di Singapura, Cocok Isi Feed Instagram Kamu!
• Akibat Perang Dagang Amerika - China, Singapura Dikhawatirkan Akan Alami Resesi
• Cegah Pencucian Uang Transaksi Ilegal, Bank Sentral Singapura Tingkatkan Keamanan
• Prediksi Pertumbuhan Ekonomi, Singapura Pangkas Nilai Proyeksi Dekati 0 Persen
Sementara, Zurich dan Geneva yang tadinya menduduki posisi kedua dan ketiga tersingkir dan berada di posisi keempat dan kelima tahun ini.
New York dan Los Angeles yang tahun lalu sempat keluar dari daftar 10 kota termahal di dunia lantaran melemahnya dollar AS kini kembali masuk ke dalam daftar tersebut dengan berada di posisi ke-7 dan ke-10.
Dikutip dari Bloomberg, survei ini dilakukan untuk membantu perusahaan-perusahaan memperhitungkan tunjangan hidup dan membangun paket kompensasi untuk ekspatriat dan pelancong bisnis.
Tiga negara yang menduduki posisi tiga teratas memiliki biaya hidup lebih mahal hingga 7 persen dibandingkan dengan New York.
Sebagai catatan, survei yang dilakukan EIU ini mengumpulkan data sebanyak 160 barang dan jasa di 93 negara.
Kota pelabuhan di Jepang, Osaka, pun kembali memasuki daftar 10 kota termahal di dunia, naik enam peringkat dari posisinya tahun lalu.
Sementara Seoul menduduki posisi ketujuh bersama dengan Kopenhagen dan Tel Aviv menduduki posisi ke-10.
"Melemahnya nilai tukar mata uang lokal telah mendepak lima kota di Australia dan dua kota di Selandia Baru dari ranking tersebut," kata EIU.
Sidney sebelumnya sempat memasuki daftar tersebut dengan berada di posisi ke-10.
Di luar 10 besar tersebut EIU mencatatkan biaya hidup di kota-kota China tetap relatif stabil, sementara beberapa negara di Asia Tenggara naik peringkat.
Salah satu faktor di balik meningkatnya biaya hidup di kota-kota Asia adalah bahwa beberapa kota di Asia menjadi lokasi termahal di dunia untuk belanja bahan makanan umum.
Namun, sementara sejumlah negara di Asia menjadi tempat paling mahal di dunia, di belahan lain benua ini juga terdapat beberapa negara di bawah daftar.
"Di Asia, nilai terbaik untuk uang secara tradisional ditawarkan oleh kota-kota Asia Selatan, khususnya di India dan Pakistan," kata EIU.