Minta Pasukan TNI-Polri yang Buru KKB Papua Ditarik, Bupati Nduga Minta Maaf ke Pangdam & Kapolda
Bupati Nduga Yairus Gwijangge meminta pasukan TNI-Polri yang tengah memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ditarik dari wilayah tersebut.
Minta Pasukan TNI-Polri yang Buru KKB Papua Ditarik, Bupati Nduga Minta Maaf ke Pangdam & Kapolda
TRIBUNBATAM.id - Bupati Nduga Yairus Gwijangge meminta pasukan TNI-Polri yang tengah memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ditarik dari wilayah tersebut.
Selain itu, Bupati Nduga Yairus Gwijangge juga meminta maaf kepada Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua P Sembiring.
Dilansir Kompas.com, permintaan maaf bupati Nduga ini disampaikan saat Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua P Sembiring mengunjunginya pada 13 Agustus 2019 lalu
Dalam kesempatan tersebut, kedua jendral berbintang dua tersebut menggelar pertemuan dengan Bupati Nduga dan tokoh masyarakat setempat.
• Ditembaki saat Olah TKP Pembunuhan Briptu Heidar, Dikejar TNI-Polri, KKB Papua Lari Masuk Hutan
• Sebut Tidak Akan Melanggar HAM, Wapres Jusuf Kalla Perintahkan TNI-Polri Serang Balik KKB Papua
• Jusuf Kalla Geram, Perintahkan Tentara & Polisi Serang Balik KKB Papua, Tak Akan Langgar HAM
"Ngapain sampai ke Jakarta, ada kami di sini kok, kenapa tidak disampaikan ke kami (TNI-Polri), ada apa ini, pangdam dan kapolda sebagai penanggung jawab keamanan di sini (Papua) tidak disampaikan, kenapa ini," ujar Rodja, di Jayapura, Kamis (15/8/2019).
Ia mengakui, bila selama ini ada perbedaan persepsi antara pihak keamanan dan pemerintah daerah setempat.
Karenanya, dalam kesempatan tersebut, ia ingin mendengar langsung penjelasan bupati dan para tokoh masyarakat mengenai situasi di Nduga.
Menurut dia, perlu adanya penyamaan persepsi agar konflik sosial di Nduga bisa segera berakhir dan pembangunan bisa dijalankan kembali.
"Ini supaya bisa ada kesamaan dan solusi untuk masyarakat banyak yang selama ini katanya mengungsi dan lain-lain, kami bisa tahu. Setelah ini, kami akan turunkan tim untuk mengecek apakah betul ada kampung yang dibakar, kan (informasinya) selama ini baru dari satu pihak saja," tutur dia.
Rodja juga menyatakan, harus ada jaminan keamanan dari Pemerintah Kabupaten Nduga bila mereka meminta pasukan TNI-Polri ditarik dari wilayah tersebut.
"Beliau sampaikan TNI-Polri non-organik harus ditarik, jadi saya bilang (ke bupati), bapak bisa beri jaminan tidak kepada masyarakat, terhadap anggota TNI-Polri yang sedikit di sana, atau mereka bisa jadi sasaran nanti, apa maksudnya," kata dia.
Ia mengklaim, dari hasil pertemuan tersebut, Bupati Nduga Yarius Gwijangge telah bersedia untuk lebih komunikatif terhadap aparat.
"Saya minta maaf bapak-bapak, yang berikutnya kita akan komunikasi," kata Rodja, menirukan ucapan bupati.

Sebelumnya, Bupati Nduga Yairus Gwijangge meminta TNI-Polri menarik personelnya dari Nduga.
Ia menyampaikan permintaan tersebut saat bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).