DEMO HONG KONG
Demo Hong Kong Kembali Damai, Ribuan Guru Ikut Bergabung Protes Pemerintah
Ribuan guru bergabung dengan demonstran di bawah hujan pada Sabtu pagi. Polisi sempat melarang aksi tersebut, namun akhirnya memberi izin
TRIBUNBATAM.ID, HONG KONG - Setelah sempat mendapat kecaman karena menghalangi turis di Bandara Internasional Hong Kong, para demonstran akhirnya kembali menggunakan cara damai dalam menggelar aksinya.
Demo damai ini sudah berlangsung tiga hari sejak Rabu dan tidak ada bentrokan yang terjadi antara pendemo dengan aparat kepolisian.
Pada Sabtu (17/8/2019), aksi demo kembali digelar di sejumlah titik di Hong Kong.
Hingga siang hingga malam ini, ribuan massa berkumpul di Hung Hom, sementara di seberang pelabuhan, ribuan massa pro-pemerintah juga menggelar aksi.
• Sektor Properti Hong Kong Terpukul, Apakah Imbas Protes dan Perang Dagang?
• Unjuk Rasa Hong Kong Makin Panas, Konser GOT7 & Fan Meet Kang Daniel Batal Diselenggarakan
• Staf 13 Rumah Sakit Hong Kong Demo Duduk, Kutuk Tindakan Keras Polisi Tembak Mata Demonstran
Ribuan guru bergabung dengan demonstran di bawah hujan pada Sabtu pagi. Polisi sebelumnya telah melarang aksi tersebut, namun akhirnya memberikan persetujuan pada menit-menit terakhir setelah perubahan rute, dari Taman Hoi Sham di To Kwa Wan ke stasiun MTR Whampoa.
Setelah kegiatan demo berakhir, beberapa pengunjuk rasa bergerak ke daerah- lain seperti Pangeran Edward dan Mong Kok, memicu kekhawatiran bentrokan antara demonstran dan polisi.

Sementara itu, unjuk rasa "anti-kekerasan" di Tamar Park di Admiralty menarik ribuan orang, digelar oleh Aliansi Perlindungan Hong Kong.
Suasana demo memang berubah damai pada tiga hari terakhir karena demonstran berpakaian hitam mengubah strategi mereka yang selama ini melakukan provokasi justru membuat rakyat Hong Kong terbelah.
Puncaknya Selasa lalu, ketika mereka menghalangi para turis memasuki gerbang keberangkatan Bandara Internasional Hong Kong dan menganiaya dua wartawan asal China daratan.
Aksi ini kemudian menuai kecaman sehingga memaksa pimpinan demo meminta maaf.
Setelah ribuan dokter dan perawat melakukan aksi duduk, Selasa lalu, pada Sabtu pagi, ribuan guru sekolah di Hong Kong berbaris ke kediaman resmi pemimpin kota, Sabtu pagi.
Mereka melakukan rally di sisi Kowloon di Victoria Harbour dan menutup jalan utama meuju Admiralty sambil membawa pamplet bertuliskan "Lindungi generasi berikutnya".
Para guru mengikatkan pita putih ke pagar Kantor Pemerintah untuk menunjukkan dukungan mereka kepada para demonstran --termasuk anak sekolah-- yang telah turun ke jalan sejak awal Juni lalu.
Mereka mengatakan pemerintah pemimpin Carrie Lam harus menjawab tuntutan para pemrotes dan berhenti menggunakan kekerasan polisi untuk membubarkan demonstrasi.
"Kami ingin melindungi siswa kami, anak-anak kami, sehingga para guru bersedia untuk keluar dan berbicara untuk anak-anak itu. Kami berdiri di samping mereka sehingga mereka tidak sendirian," kata Fung Wai-wah, presiden Profesional Hong Kong Serikat Guru, yang menyelenggarakan pawai.
