DEMO HONG KONG

Industri Perhotelan Alami Penurunan di Hongkong, Apakah Dampak Unjuk Rasa?

Ragam dampak dari aksi unjuk rasa di Hong Kong juga dirasakan perhotelan Hong Kong. Banyak dari pengunjung China yang membatalkan rencana ke Hong kong

Instagram/blogjack
Hong Kong Station 

TRIBUNBATAM.id - Berbagai dampak dari aksi unjuk rasa di Hong Kong terus dirasakan oleh beberapa oknum, termasuk industri perhotelan Hong Kong.

Bagaimana tidak, perhotelan Hong Kong bergantung pada antusias wisatawan asing yang berwisata ke Hong Kong namun telah terjadi aksi unjuk rasa di Hong Kong selama kurang lebih 10 pekan.

Dilansir dari Bloomberg, salah satu anggota parlemen perhotelan Hong Kong, Yiu Si-wing menyatakan separuh pengunjung dari China sudah membatalkan perjalanan ke Hong Kong.

Trump: Presiden China Perlu Temui Langsung Para Pengunjuk Rasa di Hong Kong

Demo Hong Kong Mulai Damai, Bentrok Pindah ke Luar Negeri

Ribuan Pasukan Payung Kembali Padati Victoria Park Hong Kong. Polisi Hindari Bentrok

Kamu Penggemar Uji Nyali? Kunjungi 5 Tempat Wisata Horor di Hong Kong Ini

2 Eksekutif Cathay Pasific Mundur, Akibat Aksi Unjuk Rasa di Hong Kong?

Selama ini, Hong Kong dikenal sebagai surga belanja bagi warga dari China daratan.

Dengan demikian, protes yang berlangsung selama berminggu-minggu tersebut memengaruhi kunjungan warga dan berimbas pada turunnya pemesanan kamar hotel.

Pendapatan dari penjualan kamar turun sebanyak 50 persen pada bulan ini.

Bahkan, kunjungan dari China daratan yang biasanya mencakup 80 persen dari pemesanan kamar anjlok karena adanya kekhawatiran akan keselamatan mereka.

Sementara, tingkat hunian hotel yang rata-rata berada di angka 90 persen pada semester pertama tahun ini, diperkirakan mengalami penurunan hingga sepertiganya atau lebih.

Aksi protes ini juga berdampak pada turunnya tarif kamar di Hong Kong. "Dampaknya pada pariwisata sangat besar," ujar Yiu.

CNBC menuliskan, okupansi hotel mengalami penurunan 20 persen pada bulan Juni dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Bahkan, jika aksi ini terus berlanjut, tingkat hunian diproyeksikan turun sebesar 40 persen.

Imbas aksi protes dirasakan langsung oleh para pengelola hotel.

Perusahaan Sun Hung Kai Properties Ltd yang merupakan pemilik brand Four Seasosn dan New World Development Co yang menjalankan hotel termasuk Grand Hyatt di Hong Kong bahkan menyebutkan, saham mereka jatuh lebih dari 20 presen dibanding bulan lalu.

IHG yang memegang merek InterContinentals Hotels pun melaporkan rerata pendapatan per kamar turun 0,4 persen pada paruh pertama tahun ini.

Selain itu, Marriott International Inc, melalui laman resminya, menyatakan, adanya pembatalan dan penurunan sejumlah pelanggan ke restoran dan outlet yang mereka kelola.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved