Kasus Junior Tewas oleh Senior Terjadi Lagi, Santri Ditendang hingga Muntah Darah, Motifnya Sepele
Santri tersebut adalah Ari Rifaldo (16), warga Desa Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Kasus Junior Tewas oleh Senior Terjadi Lagi, Santri Ditendang hingga Muntah Darah, Motifnya Sepele
TRIBUNBATAM.id- Miris, kasus kekerasan berujung kematian antara junior dengan senior kembali terjadi.
Kali ini, seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ulum Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, meninggal dunia di RSI Sakinah Mojokerto, Selasa (20/8/2019).
Santri tersebut diduga mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh santri seniornya.
Santri tersebut adalah Ari Rifaldo (16), warga Desa Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto AKP Muhammad Sholikin Fery mengatakan, kasus dugaan penganiayaan berujung kematian santri tersebut, saat ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mojokerto.
Sejauh ini, penyidik belum menetapkan tersangka. "Masih dalam penyelidikan. Belum kita tetapkan tersangka," kata Fery, saat ditemui Kompas.com di Mapolres Mojokerto, Rabu (21/8/2019) siang.
• Pawang Kuda Senior Tewas Setelah Benturkan Kepala ke Genteng dan Besi saat Agustusan
• Lebih Suka Dilatih TNI daripada Senior, FAKTA BARU Terungkap di Buku Diary Aurellia Qurrota Ain
• Paskibraka Tangerang Meninggal Mendadak, Terungkap Alasan Senior Sobek Buku Harian Aurellia
• TERKUAK Sosok Serli Kekasih Lain Prada DP, Senior Vera Oktaria, Saksi Ungkap Fakta-fakta tentangnya
Dalam kasus ini, Polisi telah meminta keterangan dari terduga pelaku penganiayaan dan sejumlah orang sebagai saksi.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan visum jenazah korban di RS Bhayangkara, Porong, Sidoarjo.
Namun, Fery mengaku belum mengetahui secara detail bagaimana hasil visum terhadap korban.
"Kita mintakan visum ke RS Bhayangkara Porong, tadi malam. Langkah selanjutnya, kita lakukan gelar perkara," ujar Fery.
Ari Rifaldo diduga meregang nyawa setelah dianiaya santri seniornya.
Korban diduga dipukul dengan tangan kosong hingga membentur tembok. Korban disebut sempat muntah darah.
• Update Bursa Transfer 2019 Persija Jakarta Gaet Bek Timnas, Datangkan Pemain La Liga
• Protes Revisi UU No 13 Tahun 2003, SPSI Ngaku Belum Terima Draft Revisi UU Ketenagakerjaan
• Naik Rp 7.000, Emas Antam Dijual Seharga Rp 756.000 per gram, Rabu ( 21/8)
• Rekomendasi 3 Penginapan di George Town, Jadi Spot Instagramable Milik Penang
Dari keterangan saksi yang juga ada di tempat kejadian, korban di tendang saat duduk di dalam kamar hingga terjungkal.
“Saya ditarik dan dipukul. Korban ditendang pas lagi duduk hingga jatuh, kemudian dipukul. Setelah itu korban muntah darah dan kepalanya bocor,” kata saksi Putra Gilang.
Setelah kejadian itu korban di larikan ke RSU Mojosari, namun harus dirujuk dikarenakan kondisi korban yang tidak bisa berdiri dan tidak sadar.
"Dia dipukul karena langgar aturan tidak izin waktu keluar ke pasar," katanya lagi.
Kapolsek Mojosari Kompol Anwar Sutijo, yang mendapat informasi langsung mengarahkan anggotanya dan mengamankan terduga pelaku.
"Korban ini tidak izin waktu keluar. Terduga pelaku adalah kakak kelasnya. Seniornya itu masuk ke kamar korban dan lakukan penganiayaan," ujarnya seperti dikutip dari iNEWS Portal, Rabu (21/8/2019)
• Mau Tampil Hypebeast? Nih Ada BLU Burner Phone Cuma Rp 400 Ribuan
• KPK Periksa 7 Lagi Kepala Dinas Pemprov Kepri, Mapolresta Barelang Dijaga Polisi Bersenjata
• VIDEO, Inilah 3 Cara Jitu Cegah Tangki Motor Sport Bocor
• Langka, Hole in One Jusuf Kalla Dipecahkan Cucu Tertuanya di Senayan Golf
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sakinah Mojokerto, namun akhirnya meninggal dalam perawatan. Sementara identitas pelaku yang diamankan yakni WN (17) warga Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku penganiayaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Santri di Mojokerto Diduga Tewas akibat Dianiaya Senior"