Perwira Tentara Elite Malaysia Tewas Tertembak oleh Teman Sendiri saat Demonstrasi Militer
Mayor Mohd Zahir Armaya, ayah lima anak berusia 36 tahun tertembak dalam sebuah latihan oleh seorang prajurit Angkatan Darat.
Menurut anggota keluarga di sini, Zahir didaftarkan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon dan dijadwalkan akan pergi akhir bulan ini.
"Tidak terbayangkan bagaimana hal seperti ini bisa terjadi. Seharusnya tidak terjadi," kata seorang paman dari Zahir yang menolak disebutkan namanya.
Zahir adalah anggots unit komando yang berbasis di kamp tentara Sungai Udang di Melaka.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Darat Malaysia mengatakan simulasi telah berlangsung sejak 19 Agustus dan tidak ada masalah sampai akhirnya terjadi situasi fatal tersebut.
"Tentara Malaysia akan membentuk komite penyelidikan khusus untuk mengidentifikasi penyebab insiden itu," kata departemen hubungan masyarakat.
Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan Raja Permaisuri Agong Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga.
Sultan Abdullah menambahkan bahwa sebagai panglima angkatan bersenjata, ia menghargai jasa dan kontribusi Mayor Zahir sebagai seorang perwira di Resimen ke-11 Gerak Khas (Pasukan Khusus).
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Mohamad Sabu mengatakan dia berharap keluarga kuat dengan situasi ini.
"Kami, di Kementerian Pertahanan juga bersimpati atas kehilangannya. Saya berharap publik tidak akan membuat spekulasi sebagai tanda penghormatan kepada keluarga almarhum," katanya.