Lokalisasi Sintai Batam Diterjang Angin Puting Beliung, Puluhan Bar Terpaksa Ditutup
Belasan Bar di Pusat rehabilitasi sosial non panti Teluk Pandan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sintai, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batu
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Belasan Bar di Pusat rehabilitasi sosial non panti Teluk Pandan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sintai, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri. Terpaksa tutup pasca diterjang angin puting beliung.
Nasir ketua Rw Sintai, mengatakan Jumat (27/9/2019) Bar yang terkena musibah dihantam angin puting beliung terpaksa tutup.
"Satu hari ini ada beberapa pemilik bbar yang berusaha memperbaiki, namun yang lain dibiarkan begitu saja,"kata Nasir.
Dia mengatakan para karyawan Bar, terpaksa numpang di bar lain."Ini masih banyak yang dibiarkan begitu saja. Ya ya g punya uang mereka beruaaha memperbaikinya, tapi yang tidak punya mau bagaimana,"kata Nasir.
• Randi yang Tewas saat Demo Dipastikan Terkena Peluru Tajam, Kapolda Minta Waktu untuk Menyelidiki
• AA Gym Pastikan Ponpes Daarut Tauhid Tak Ikut Aksi Mujahid 212, Ini Alasannya
Dia juga mengatakan malam ini (Jumat 27/9/2019_red) bar banyak tutup."Ya mau gimana terpaksalah tutup,"kata Nasir.
Tidak sampai lima menit 16 Bar atapnya terban, atap sangkut dan menghantam delapan Bar lainnya.
Seperti inilah kondisi saat angin puting beliung menghantam bar di Pusat rehabilitasi sosial non panti Teluk Pandan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sintai.
M. Nasir, menceritakan kronologis kejadian dimana sebelum angin puing belinung datang awan gelap menutupi langit tanda mau datang hujan.
"Kejadiannya itu tiba -tiba. Angin datang dati atah laut, dan berputar,"kata Nasir.
• Puluhan Rumah di Batam Dihantam Puting Beling, Warga Lihat Atap Rumahnya Terbang
Dia mengataka angin yang berputar tersebut dengan cepat berpindah dan menghantam 16 bar."Atapnya sempat diangkat ke atas lalu terbang ke bar lainnya,"kata Nasir.
Dia mengatakan tidak lama setelah anhin puting beliung tersebut angin kencang disertai hujan datang."Jadi atap yang terbang itu menimpa atap rumah lainnya,"kata Nasir.
Kejadian tersebut membuat puluhan penghuni Sintai berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri."Jam segitu rata rata penguhuni masih tidur, jadi semua berhamburan ke luar," kata Nasir.(Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)