Prada DP Dihukum Seumur Hidup, Jabatan Dicopot, Sempat Sebut Vera Oktaria Hamil & Minta Dinikahi
Hakim majelis pengadilan militer memvonis Prada Deri Pramana (Prada DP) hukuman sumur hidup karena telah membunuh Vera Oktaria.
TRIBUNBATAM.id - Prada DP lolos dari hukuman mati dalam perkara pembunuhan dan mutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria.
Hakim majelis pengadilan militer memvonis Prada Deri Pramana (Prada DP) hukuman sumur hidup karena telah membunuh Vera Oktaria.
Artinya Prada DP akan menghabiskan sisa hidupnya dalam penjara.
"Menyatakan terdakwa Prada Deri Pramana terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman pokok penjara seumur hidup dan tambahan dipecat dari anggota Militer,” kata Ketua Majelis hakim Letkol Chk Khazim SH
• Prada DP Divonis Seumur Hidup, Ibunda Vera Okaria: Biarlah Sampai Mati Orang itu Di Penjara
• Kisah Cinta Prada DP dan Vera Oktaria Berakhir Pembunuhan dan Vonis Seumur Hidup
• Vonis Prada DP, Kakak Vera Oktaria Menangis Jelang Sidang
• Bunuh dan Mutilasi Vera Oktaria, Prada DP Divonis Penjara Seumur Hidup
"Seluruhnya menjadi dasar kuat kami untuk menimbang dan memutuskan perkara ini,"
tegasnya dalam persidangan yang berlangsung di pengadilan Militer I - 04 Palembang, Jalan Gubernur H Bastari, Sungai Kedukan, Rambutan, Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan, Kamis (26/9/2019) pagi
Sebelumnya, Oditur Militer memang menuntut Prada DP hukuman seumur hidup.
Prada DP terbukti secara sah melakukan pembunuhan berencana pasal 340 KUHP.
Suasana Tegang
Sebelumnya, selama persidangan, terlihat raut tegang dari pengunjung sidang yang mayoritas merupakan keluarga Prada DP dan keluarga Vera Oktaria.
Orang tua Prada DP, terus terduduk selama persidangan.
Menarik nafas panjang, orang tua Prada DP terlihat terus memanjatkan doa selama persidangan.
Hal yang sama juga terlihat dari keluarga korban. Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria, tampak seksama menyaksikan majelis hakim membacakan putusannya.
Namun, Rini yang merupakan kakak kandung Vera, nampak lebih tegang selama proses persidangan.
Dia terus berusaha menahan air matanya dengan tatapan tajam ke arah Prada DP.
Sedangkan, selama persidangan Prada DP tampak lebih tenang. Di hadapan majelis hakim, Prada DP berdiri sembari tertunduk dan mendengar hakim membaca putusannya.
