7 Fakta Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Dugaan Pemicu hingga Kesaksian Warga

Berikut 7 Fakta Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Dugaan Pemicu hingga Kesaksian Warga

Facebook/Tribunmedan
7 Fakta Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Dugaan Pemicu hingga Kesaksian Warga 

7 Fakta Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Dugaan Pemicu hingga Kesaksian Warga


TRIBUNBATAM.id -
Seorang polisi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara menembak istrinya sendiri lalu bunuh diri dengan pistol yang sama.

Kejadian tragis polisi tembak istri ini didengar oleh sejumlah warga sekitar rumah korban, di Dusun VI Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, Sabtu (5/10/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat kejadian itu terjadi pun anak keduanya tengah tertidur di rumah yang sama.

Berikut sejumlah fakta perihal kronologi, pemicu, hingga sosok polisi kata rekannya dikutip Tribunbatam.id dari TribunWow.com.

Bupati Lampung Utara Kena OTT KPK, Tak Hanya Segel Mobil, KPK Juga Segel Ruang Kerja Bupati

Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Juventus Liga Italia Malam Ini, Adu Tajam Ronaldo vs Lukaku

Seorang Pria Ngamuk, Tebas Leher Menantu Hingga Tewas Lalu Serang Istrinya Dengan Sabit


1. Kronologi Polisi Tembak Istri

Tetangga korban, Sufianto mengatakan mendengar detik-detik insiden itu terjadi, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Indosiar, Minggu (6/10/2019).

Suara tembakan itu berasal dari rumah anggota Polres Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri Handayani.

Ia mengatakan mendengar tembakan sebanyak tiga kali disusul dengan jeritan anak korban.

"Dengar tiga kali, 'Dor, dor, dor', wah terus anaknya jerit," ujar Sufianto.

Saat itu Sufianto yang kaget dengan suara tembakan dan jeritan mengintip ke rumah korban.

Dirinya melihat anak korban menjerit hingga datanglah warga lain yang juga kaget dengan apa yang dilihatnya.

Pariadi dan istrinya, kemudian ditemukan telah meninggal dengan luka tembak.

"Kita ngintip dari sini kok anaknya keluar panggil-panggil bapaknya (Paelan) itu. Bapaknya nengok lihat, 'Ya Allah', wah meninggal," ungkap Sufianto.

2. Anak Korban Lari Panggil sang Kakek

Saat itu, Sufianto melihat anak korban yakni YD berlari ke rumah kakeknya, Paelan yang merupakan ayah dari Aiptu Pariadi.

Jarak rumahnya dengan milik kakeknya hanya berjarak 50 meter, dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Minggu (6/10/2019).

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved