7 Fakta Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Dugaan Pemicu hingga Kesaksian Warga
Berikut 7 Fakta Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Dugaan Pemicu hingga Kesaksian Warga
Paelan mengaku saat itu tengah tertidur dan dikejutkan dengan teriakan cucunya.
"Aku sebenarnya tadi sudah tidur. Anaknya datang ke rumah tadi," ujar Paelan.
Ia menuturkan sang cucu hanya bilang agar dirinya ke rumah untuk melihat ibunya.
Sedangkan saat itu anak pertama korban tengah di luar rumah.
"Dibilangnya 'Kek lihat bapak...kek lihat mamak di rumah itu, cepat'. Di dalam rumah ada dua anaknya, yang satu lagi sedang di luar rumah," ucap Paelan kepada polisi.
3. Kondisi Aiptu Pariadi dan Istrinya
Mengenai kondisi pertama pertama kali Aiptu Pariadi dan Fitri, diungkapkan oleh tetangga korban, Mahmud, dikutip dari Tribun-Medan.com, Minggu (6/10/2019).
Mahmud mengatakan saat proses evakuasi, luka kepala keduanya begitu parah dan berlumuran darah.
Berdasarkan foto yang tersebar di media, kondisi Aiptu Pariadi saat itu menggunakan baju berwarna putih dan Fitri terlihat mengenakan daster dan tergeletak di atas tempat tidur.
Disebutkan pula, sang polisi saat itu berada di dekat ruang tamu, dan istrinya di depan TV dengan jarak 3 meter.
"Bagian kepala keduanya itu berlumur darah semua. Istrinya di depan TV kalau suaminya dekat ruang tamu. Jarak sekitar 3 meter saja," katanya.
Sementara itu, Kapolres Sergai AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, menuturkan dugaan sementara Aiptu Pariadi menembak istrinya lalu menembak kepalanya sendiri.
Saat ditemukan juga, tangan Aiptu Pariadi masih menggenggam senjata api atau pistol.
Dari kasat mata, di kepala Fitri ditemukan dua tembakan sedangkan Aiptu Pariadi satu tembakan.
Kejadian polisi tembak istri itu terjadi di Dusun VI Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu (5/10/2019) sekitar pukul 22.00 WIB. (Capture YouTube Indosiar)
4. Dugaan Pemicu
