7 Fakta Terbaru Tragedi Polisi Tembak Mati Istri lalu Tembak kepala Sendiri, Warga Ungkap Kesaksian
7 Fakta Terbaru Tragedi Polisi Tembak Mati Istri lalu Tembak kepala Sendiri, Warga Ungkap Kesaksian
7 Fakta Terbaru Tragedi Polisi Tembak Mati Istri lalu Tembak kepala Sendiri, Warga Ungkap Kesaksian
TRIBUNBATAM.id - Tragedi polisi tembak mati istri lalu bunuh diri menggemparkan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.
Suara letusan tembakan pada Sabtu, 5 Oktober 2019 malam membuat warga heboh dan kaget. Gema suara letusan terdengar warga sekitar pukul 22.10 WIB.
Kejadian tragis polisi tembak istri ini didengar oleh sejumlah warga sekitar rumah korban, di Dusun VI Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, Sabtu (5/10/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat kejadian itu terjadi pun anak keduanya tengah tertidur di rumah yang sama.
Berikut sejumlah fakta perihal kronologi, pemicu, hingga sosok polisi kata rekannya dikutip Tribunbatam.id dari TribunWow.com.
• Bupati Lampung Utara Kena OTT KPK, Tak Hanya Segel Mobil, KPK Juga Segel Ruang Kerja Bupati
• Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Juventus Liga Italia Malam Ini, Adu Tajam Ronaldo vs Lukaku
• Seorang Pria Ngamuk, Tebas Leher Menantu Hingga Tewas Lalu Serang Istrinya Dengan Sabit
1. Kronologi Polisi Tembak Istri
Tetangga korban, Sufianto mengatakan mendengar detik-detik insiden itu terjadi, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Indosiar, Minggu (6/10/2019).
Suara tembakan itu berasal dari rumah anggota Polres Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri Handayani.
Ia mengatakan mendengar tembakan sebanyak tiga kali disusul dengan jeritan anak korban.
"Dengar tiga kali, 'Dor, dor, dor', wah terus anaknya jerit," ujar Sufianto.
Saat itu Sufianto yang kaget dengan suara tembakan dan jeritan mengintip ke rumah korban.
Dirinya melihat anak korban menjerit hingga datanglah warga lain yang juga kaget dengan apa yang dilihatnya.
Pariadi dan istrinya, kemudian ditemukan telah meninggal dengan luka tembak.
"Kita ngintip dari sini kok anaknya keluar panggil-panggil bapaknya (Paelan) itu. Bapaknya nengok lihat, 'Ya Allah', wah meninggal," ungkap Sufianto.