Di ILC Tengku Zulkarnain Sebut Penusukan Wiranto Tak Ada Hubungan Dengan ISIS,Hanya Orang Sakit Hati
Tengku Zulkarnain sebut pelaku hanya stres karena rumahnya tergusur oleh proyek jalan tol di Medan.
"Nah siapa yang bisa berafiliasi ke ISIS itu? Kenapa enggak didata atau dipantau 24 jam. Itu tugas BIN jangan sampai dia lolos."
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ustaz Tengku Zulkarnain meminta agar kasus penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, tak berkembang secara liar. (Capture Indonesia Lawyers Club)
Disindirnya pula terkait statement Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional UBJ, Hermawan Sulistyo yang membeberkan usus Wiranto yang harus dipotong 40 cm.
Menurutnya, pernyataan itu bukan keluar dari polisi maupun pihak kepolisian.
"Tadi alasannya Pak Sulistiyo mengatakan yang berhak memberitahu pasien itu dokter, dan dokter tidak bisa memberitahu tanpa izin pasien," katanya.
"Sehingga akhirnya apa keadaan Pak Wiranto sekarang? Katanya enggak ada darahnya, katanya keluar tiga setengah liter, padahal darahnya manusia paling banyak hanya enam liter," papar Zulkarnain.
"Nah ini simpang siur," tambahnya.
• Penusukan Wiranto Settingan dibahas ILC, Karni Ilyas Sayangkan Ketidakhadiran Pihak RSPAD
Ia heran bahwa posisi Sulistyo bukan dokter namun dapat menyampaikan mengenai kesehatan Wiranto.
"Tadi nyatanya Pak Sulistyo polisi bukan, dokter bukan, tapi dia bilang Pak Wiranto dipotong 40 centi. Yang berhak memberitahu polisi, ternyata polisi tidak memberitahu, dokter tidak memberitahu, Pak Sulistiyo memberitahu."
"Nyatanya berita ini terus berkembang. Kenapa tidak polisi yang ngomong, berdasarkan rekam jejak yang dibuat dokter sehingga tidak liar," tanya Zulkarnain.
Istri Wiranto Menangis saat Tahu Insiden Penyerangan
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan), Kapitra Ampera mengungkapkan menjadi saksi atas kondisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto seusai mendapat penyerangan.
Hal ini diungkapkan Kapitra di Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne bertajuk 'ILCMisteriPenusukWiranto', dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube ILC, Selasa (15/10/2019).
Kapitra menuturkan bahwa saat Wiranto dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto, ia turut di sana bersama istri Wiranto.
"Bang Karni, saya orang bersama panglima TNI, dan istrinya Pak Wiranto, anak, dan menantunya yang menunggu Pak Wiranto masuk ke RSPAD," ujar Kapitra.
Saat itu, ia mengaku istri Wiranto menangisi apa yang terjadi dan mengatakan Wiranto pergi bukan untuk mengatasi demo yang terjadi.
