Bersesakan 1 Kamar untuk 8 Orang, Prostitusi Remaja Langganan Pejabat
Mulai dari prostitusi yang melibatkan sosok publik figur hingga pelajar di bawah umur pun satu per satu mulai menghiasi berbagai judul tajuk media pem
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Jabar, kelima wanita ini mengaku baru terjun di dunia prostitusi ini sejak 2 bulan yang lalu.
Beban ekonomi yang menghimpit pun selalu jadi alasan utama para pelaku kerja seks komersil.
Kendati baru dua bulan beroperasi, salah satu dari kelima wanita tersebut mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup baik.
Dalam sehari, WI mengaku mampu melayani satu sampai dua pria yang menjadi pelanggan tetapnya.
Bila weekend, maksimal dua orang pria dari daftar langgannya sudah membooking namanya.
Pelanggannya pun datang dari profesi yang beragam.
Namun paling banyak yang menjadi pelanggannya adalah pejabat daerah, politikus dan pengusaha di Tasikmalaya.
"Dalam sehari paling melayani dua pria, itu pun kalau weekend. Karena kalau hari biasa paling hanya satu pelanggan.
Pelanggan para pejabat dan politikus serta pengusaha di Tasikmalaya," ungkap WI seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
WI bersama rekan-rekannya mengaku ditawarkan oleh kedua mucikari mereka via media sosial WhatsApp.
Meski baru dua bulan beroperasi, nyaris setiap hari WI selalu mendapatkan pelanggan.
Tarif kencan yang ia patok pun beragam tergantung waktu transaksi yang disepakati.
Mulai dari BO, Open, Short Time hingga Long Time.
Dalam sehari, normalnya WI bisa mengantongi Rp 700 ribu per transaksi untuk jasa Short Time.
Namun bila jasa yang disewa adalah Long Time, WI bisa mendapatkan bayaran hingga Rp 2,7 juta.
Para mucikari yang menjajakannya akan mendapat jatah Rp 50 ribu dari setiap transaksi.
"Untuk sekali kencan tarif kami mulai 500 sampai 700.000. Sementara kalau melayani seharian Rp 2,7 juta, itu sudah sama kamar hotel," ungkap WI.
