Karni Ilyas Tertawa saat Sujiwo Tedjo Sebut Para Politisi Manipulator Agama, Ada Apa?
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ingin agar istilah radikalisme diganti menjadi manipulator agama.
#Karni Ilyas Tertawa saat Sujiwo Tedjo Sebut Para Politisi Manipulator Agama, Ada Apa?
TRIBUNBATAM.id - Budayawan Sudjiwo Tedjo menyebut para politisi adalah manipulator agama.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sudjiwo Tedjo di acara ILC yang tayang pada Selasa (5/11/19).
Sudjiwo Tedjo tidak sepakat dengan pengertian radikalisme yang berkembang di masyarakat.
Ia juga mengaku tidak sepakat dengan istilah ekstrimis yang disematkan untuk pelaku-pelaku teror.
menurutnya, sosok ekstrimis itu adalah orang yang berjuang dengan sangat keras untuk melakukan sesuatu.
"Soal ekstrimis, semua orang harus ekstrim, Pak Karni sudah 40 tahun jadi wartawan, harusnya sudah pensiun, leyeh-leyeh di rumah, nah Pak Karni ini ekstrimis," ujarnya.
Menurut Sudjiwo Tedjo soal profesi maka wajib dilakukan secara esktrimis.
"Saya lebih sering mengelus saxophone saya dibandingkan dengan istri saya, bagiku mencintai istri itu ya harus menebar cinta untuk semua orang dan akhirnya melahrikan karya," ujarnya.
Sudjiwo Tejo lebih sepakat jika sosok yang dimaksud manipulator agama adalag para politikus.
"Soal manipulator agama itu politisi, yang setiap kampanye pakai haji, pakai songkok, pakai kopyah, itu kan memanipulasi agama itu," ujarnya.
Lalu, Budayawan itu menanyakan terkait julukan radikalisme yang anti terhadap pancasila.
Sudjiwo Tedjo menilai pancasila tidak ada.
"Pertanyaan pancasila itu ada nggak sih? bagi saya pancasila nggak ada, adanya gambar garuda pancasila dan teks pancasila, pancassila nggak ada, siapa yang mau anti terhadap sesuatu yang nggak ada," ujarnya.
Ia menambahkan jika ada pancasila, maka seharusnya rakyat sejahtera dan kekayaan Indonesia tidak dikuasai oleh pemilik-pemilik perusahaan.