Inovasi Prabowo Gandeng Mendikbud Nadiem Makarim, Latih Mahasiswa Menjadi Komcad TNI

Prabowo Subianto nampaknya serius menyoroti kondisi keamanan nasional. Prabowo berencana bakal melatih mahasiswa sebagai Komcad TNI

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Inovasi Prabowo Gandeng Mendikbud Nadiem Makarim, Latih Mahasiswa Menjadi Komcad TNI 

Inovasi Prabowo Gandeng Mendikbud Nadiem Makarim, Latih Mahasiswa Menjadi Komcad TNI

TRIBUNBATAM.id- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo bakal menggandeng Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam menyusun Kompenen Cadangan (Komcad) TNI.

Hal ini sebagai satu di antara langkah Prabowo Subianto dalam meningkatkan keamanan Indonesia.

Prabowo Subianto nampaknya serius menyoroti kondisi keamanan nasional.

Prabowo berencana bakal melatih Mahasiswa jadi Komcad TNI 

Menhan Prabowo Subianto mengatakan pihaknya akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyusun Komponen Cadangan (Komcad).

Untuk diketahui Komcad akan dibentuk untuk membantu TNI dalam menghadapi ancaman militer.

Adanya Komcad berdasarkan Undang-undang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN) yang disahkan DPR periode lalu.

Terobosan Prabowo Gandeng Nadiem Makarim, Latih Mahasiswa Jadi Komcad TNI hingga Debat Panas di DPR
Terobosan Prabowo Gandeng Nadiem Makarim, Latih Mahasiswa Jadi Komcad TNI hingga Debat Panas di DPR (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

sebagai contoh kita harus kerja sama dengan kementerian pendidikan untuk menyusun komponen cadangan," kata Prabowo dalam Rapat Kerja dengan Komisi 1 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Prabowo menjelaskan sekolah-sekolah, baik itu SMA maupun universitas nantinya akan melatih perwira-perwira Komcad.

Hal itu kata Prabowo seperti yang dilakukan Amerika Serikat.

"Sebagai contoh, kalau kita lihat di negara amerika, sumber perwira itu mereka dapatkan dari akademi militer, mungkin 20 persen, 80 persen adalah perwira cadangan dari universitas-universitas," katanya.

Sebelumnya Prabowo menjelaskan mengenai sistem pertahanan negara.

Menurut Mantan Danjen Kopassus itu, pertahanan negara dibagi menjadi dua yakni pertahanan militer dan non milter, baik itu fisik maupun nonfisik.

Pertahanan militer terdiri dari komponen utama, cadangan, dan komponen pendukung.

Sementara pertahanan non milter terdiri dari banyak unsur di luar Kementeri Pertahanan.

"Komponen utama tentunya adalah TNI, harus siap menghadapi ancaman militer terbuka,"katanya.

Ramalan Zodiak Asmara Selasa 12 November 2019, Virgo Menghindar, Cancer Rumit, Pisces Ada Jarak

Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 12 November 2019, Taurus Berlebihan, Leo Emosional, Scorpio Tegas

Debat Panas Dengan Anggota DPR RI

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menginterupsi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rapat Komisi I DPR RI di gedung parlemen Jakarta, Senin (11/11/2019) siang.

Effendi menginterupsi rapat saat baru saja Prabowo selesai memaparkan soal konsep pertahanan di depan Komisi I.

Politikus PDIP ini meminta agar anggaran Kementerian Pertahanan juga dibahas secara garis besarnya oleh Menteri Prabowo Subianto.

"Ini bukan rahasia silahkan Saudara Menhan," ujar Effendi Simbolon.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid  kemudian menginterupsi bahwa hal itu akan dibahas dalam rapat tertutup. 

Terkait hal itu, Prabowo mengatakan tidak masalah dibahas.

"Kalau anggaran yang sudah disahkan tidak masalah," katanya.

Perdebatan tidak berhenti di situ.

Effendi mengatakan tidak ada urgensinya anggaran disembunyikan.

"Kita anggota dan tidak ada kedaulatan Poksi (perpanjangan fraksi di Komisi I). Dipaparkan di awal atau ditutup.

Pimpinan bisa rapat dan bisa ada rahasia negara. Jadi ini bukan rahasia negara Rp 1,3 triulin anggaran pertahanan ini APBN," katanya.

Jokowi Tanggapi Soal Megawati Tak Salami Surya Paloh: Jangan Permasalahkan Hal Kecil, Kelewatan Saja

Potret Perubahan 6 Artis Zaman Dulu dan Sekarang, Ada Syahrini hingga Ariel Noah

Menurut Effendi, Menhan Prabowo harusnya menjelaskan kalau ada rencana rapat tertutup atau terbuka. 

"Saudara menhan harus jelaskan. Kalau ada rencana menhan dan mau ditutupkan tidak lazim. Ini forum rapat terbuka," katanya.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang memimpin rapat kemudian meminta Prabowo menjelaskan.
Diberi kesempatan, Prabowo mengatakan bicara anggaran harus hati-hati dan sedapat mungkin persulit pihak non Indonesia mengerti dan memahami kondisi pertahanan kita.

"Ini sikap yang harusnya diambil untuk semua. Kalau mau bicara soal anggaran yang penting pemerintah bertanggungjawab dan bahwa kita diawasi," katanya.

Prabowo mengira ini rapat tertutup seperti Menhan terdahulu.

Robby Purba Kaget Roy Kiyoshi Sebut Pedangdut BF Pasang Susuk, Begini Ciri-cirinya

Ini Alasan Toko di Magelang Buka 7 Hari dari Pagi Sampai Sore Tapi Tidak Jual Apapun, Jadi VIRAL

"Maksudnya karena kita sudah tahu jumlah anggaran dan komponennya. Tapi kalau dibutuhkan saya siap. Kalau saya ditekan terlalu terbuka tidak akan saya lakukan. Saya bertanggungjawab kepada Presiden Indonesia," ujar Prabowo.

Prabowo perkenalkan sistem pertahanan 

Pada kesempatan itu Prabowo Subianto memperkenalkan sistem pertahanan rakyat semesta.

"Pertahanan kita sepanjang sejarah dan masih berlaku dan kita akan teruskan pertahanan kita akan dasarkan pada pertahanan rakyat semesta," kata Prabowo.

Dia mengakui saat ini secara teknologi bangsa Indonesia tidak bisa kalahkan kekuatan teknologi bangsa lain tetapi pertahanan yang dibangun berdasarkan konsep pertahanan rakyat semesta.

"Kalau perang terpaksa maka kita perang yang akan laksanakan perang rakyat semesta," ujarnya.

Oleh karena itu, lahir dalam sejarah bangsa Indonesia maka rakyat berhak dan wajib ikut bela negara.

"Karena seluruh rakyat akan jadi pertahanan negara. Ini fokus pikiran dan pertahanan negara kita ke depan. Demi menjaga ketahanan NKRI agar terbebas dari ancaman," kata dia

Siapa Effendi Simbolon?

Effendi Simbolon merupakan anggota DPR RI dari PDIP.

Pria kelahiran Banjarmasin, 1 Desember 1964 ikni merupakan politisi senior.

Dia sudah tiga periode menjadi Anggota DPR RI.

Pernah menjabat sebagai wakil ketua komisi VII yang fokus pada bidang permasalahan Energi Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup.

Namun sebagian besar karirnya di DPR dihabiskan di Komisi I DPR RI.

Dia dikenal sangat kritis terutama saat pemerintahan SBY.

Saat rusuh pertama kali di Papua, Effendi langsung menuduh pemberontak Papua di balik kerusuhan itu.

Effendi Simbolon mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam menangani permasalahan kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat.

Effendi Simbolon meminta penyelesaian rusuh tersebut tidak ditangani oleh banyak pihak.

"Presiden bisa menunjuk siapa ya, satu pintu betul-betul apapun coming out going dari informasi hanya dari satu pintu. Ini kan berbeda-beda ini si A si B penanganannya berbeda-beda," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved