Ular Kobra Vs Piton, Dimenangkan Oleh Kobra, Ancam Nyawa Warga Hingga Mati Dipukul Kayu
Dengan mulutnya yang lentur, dia kemudian memasukkan tubuh ular piton itu, sedikit demi sedikit.
"Untuk beberapa alasan, reptil menetap di rumah ini sebagai titik kongregasi, mungkin untuk musim dingin," kata David Steen, seorang ahli ekologi margasatwa di Auburn University di Alabama.
Sedangkan menurut Centre of Animal Control di Amerika, biasanya ular ada di dalam rumah karena salah satu alasan berikut:
1) Seekor ular meletakkan telurnya di loteng, dan saat semua bayi ular menetas, setidaknya ada 20 anak ular di dalam rumah.
2) Rumah itu memiliki beberapa lubang masuk, dan tiba-tiba ular di luar menemukan jalan masuk ke dalam rumah.
Lebih umum, beberapa memiliki celah di bawah pintu, atau lubang di luar, dan ular mencari tempat untuk bersembunyi di dalam sehingga terjebak di dalam rumah.
Ini biasanya berarti hanya satu ular.
Selain suhu rumah yang hangat, ada telur ular didalam rumah, atau ada lubang di dalam rumah, faktor lingkungan juga bisa memengaruhi.
Bila demikian bagaimana cara menghindari ular masuk ke dalam rumah?
Dikutip dari Bobo.id, beberapa hal ini mencegah ular masuk ke dalam rumah:
1. Menjaga rumah tetap wangi dan bersih
Ular ternyata tidak suka dengan wewangian, baik itu parfum ataupun pengharum ruangan.
2. Tutup setiap lubang
Karena ini salah satu yang membuat ular bisa masuk ke rumah, maka tutuplah lubang-lubang yang mungkin bisa dimasuki ular.
Perlu juga memperhatikan setiap lubang di rumah baik itu di lantai, kamar mandi, atau lubang ventilasi
3. Gunakan keset ijuk
Ular takut dengan keset ijuk, karena teksturnya yang kasar dan tajam menyakiti permukaan tubuh mereka
Solusinya, meletakkan keset di depan pintu mungkin sangat membantu.
4. Periksa pojok taman
Rumah dengan taman memang memiliki keindahan sendiri, tetapi taman menjadi salah satu calon lokasi tempat tinggal ular untuk kemudian masuk ke dalam rumah kita.
Ular sangat suka dengan tempat seperti itu.
5. Bersihkan pohon yang menjalar
Ular tidak punya kaki, ular berjalan dengan melata. Menjalar di ranting pohon merupakan keahliannya.
Maka kalau ada pohon yang menjalar sampai ke rumah, sebaiknya dipotong saja agar ular tidak melata melalui jalar pohon itu (Fadhila Afifah)
Ini Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Berbisa, Awas Jangan Salah Langkah, Nyawa Taruhannya
TRIBUNBATAM.id - Pakar toksikologi dan bisa ular DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM mengatakan, ada pemahaman masyarakat soal penanganan pertama ketika mengalami gigitan ular yang salah besar.
Umumnya, tindakan pertama dilakukan dengan mengikat daerah disekitar area gigitan ular.
Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan bisa ular agar tak menyebar ke seluruh tubuh.
Tindakan lainnya yang sering dilakukan adalah membuat sayatan di dearah gigitan untuk mengeluarkan darah. Tujuanya pun sama, menghindari penyebaran bisa ular.
Menurut Tri, kedua tindakan tersebut salah besar, tidak membantu sama sekali. Bisa ular akan tetap menyebar ke bagian tubuh lainnya.
“Kalau diikat hanya membuat kondisi seolah-olah bisa ular berhenti. Padahal yang diikat adalah pembuluh darah. Akibatnya pembekuan darah hingga amputasi,” kata Tri saat dihubungi, Minggu (10/9/2017).
Tri menjelaskan, cara penanganan yang tepat adalah dengan membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tak bergerak.
Caranya sebenarnya tak sulit. Anggota tubuh dihimpit dengan kayu, bambu, atau kardus layaknya orang patah tulang.
“Betul-betul tidak bergerak sehingga bisa ular hanya ada di tempat gigitan, tidak menyebar ke seluruh tubuh,” kata Tri.
• Fakta-fakta Raja Kobra Telan Habis Ular Piton, Racunnya Mematikan Hingga Bisa Bunuh Cepat Gajah
• Merinding Pertarungan Maut King Kobra dan Ular Piton di Jalanan, Warga Jadi Heboh dan Ketakutan
Bila bagian yang digigit ular telah berhasil diimobilisasi, waktu yang dimiliki untuk pergi ke rumah sakit atau klinik guna mendapatkan perawatan dan antibisa ular sebenarnya cukup lama.
"Anak teman saya di Papua dia kena neurotoksin. Karena tinggal di base camp di atas gunung untuk turun ke Puskesmas butuh 2 hari. Anak ini selamat dengan imobilisasi. Masih hidup sampai sekarang,” ujar Tri.
Tri menambahkan, bila klinik atau tempat kesehatan tak mengetahui jenis bisa ular, siapa pun bisa menghubungi dirinya pada Remote Envenomation Consultan Service (RECS) melalui blog recsindonesia.blogspot.com atau melalui pesan WhatsApp di nomor 085334030409.
Kesalahan penangan pertama terjadi pada Ananda Yue Riastanto (8) yang digigit ular weling (Bungarus candidus) pada 5 Januari 2017 lalu.
Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Khusus Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.
Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.
“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian. Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.
Tri menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan.
Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan. Jika terjadi gagal jatung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung.
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul WASPADA, Ular Suka Masuk Rumah saat Musim Hujan, Keset Jenis Ini Ampuh Jadi 'Penangkalnya
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul King Kobra Menangkan Pertarungan, Bunuh dan Telan Ular Piton, Warga Kemudian Pukul Ular hingga Mati