BATAM TERKINI
Hore, Izin Operasional Taksi Online di Batam Akhirnya Terbit, Ini Penjelasan Dishub Kepri
Izin operasional taksi online di Batam telah diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Kepri. Dalam waktu dekat, Dishub Kepri akan segera melaunchingnya
Keributan antara keduanya pun menyebabkan suasana tampak mencekam.
Selain itu, keributan juga sempat membuat beberapa kendaraan terjebak kemacetan sebelum memasuki akses pintu utama bandara.
Pantauan Tribunbatam.id di lokasi, tampak pula beberapa petugas keamanan, baik dari pihak kepolisian maupun TNI telah berjaga-jaga di sekitar bundaran patung Rajawali, maskot Bandara Hang Nadim Batam.
Hal ini guna mengantisipasi kerusuhan lanjutan.
"Ini antisipasi saja dari pihak bandara. Takut ada serangan balik dari taksi online karena tak terima kawannya terkena baku hantam," terang salah seorang petugas bandara kepada Tribun Batam.
Ada Kontak Fisik
Tak hanya adu mulut, keributan antara taksi online dan taksi konvensional di Bandara Hang Nadim Batam juga diwarnai kontak fisik antara kedua pihak.
Hal ini seperti penuturan Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Provinsi Kepri, Marwan, Jumat (15/11/2019).
Dikatakannya, awal keributan ini bermula saat mobil milik seorang pengemudi taksi online ditahan oleh taksi konvensional.
"Padahal rekan kami itu menjemput manual. Tidak online, namun offline," tegasnya saat ditemui di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam.
Akibat tak terima, pengemudi itu meminta agar mobil miliknya tidak ditahan. Namun, tak berlangsung lama pertikaian hebat pun tak dapat terelakkan.
"Jangan seperti itu dong caranya. Masa harus pakai KK untuk menjemput manual. Bayangkan jika keluarga kita yang akan kita jemput, itu tidak ada dalam aturannya," sambungnya.
Kata dia lagi, kejadian ini bermula sekitar pukul 09.30 WIB.
Sementara itu, salah satu petugas keamanan di Bandara Hang Nadim Batam pun mengatakan kejadian ini membuat kondisi bandara sempat mencekam.
Bahkan, diakuinya jika keributan turut membuat beberapa calon penumpang khawatir.