BATAM TERKINI
Warga Batam Protes Beli Gas 3 Kg saat Operasi Pasar Harus Pakai KTP dan KK
Warga Batam protes karena untuk membeli gas 3 kg saat operasi pasar yang digelar Disperindag dan Pertamina harus melampirkan KTP dan KK.
Penulis: Beres Lumbantobing |
Pertamina menyiapkan 560 tabung gas tiga kilogram saat operasi pasar di kantor Camat Sagulung, Selasa (19/11/2019).
Pertamina juga menyiagakan satu lori gas 3 kg cadangan jika masih banyak warga yang datang dan membutuhkan pasokan gas.
"Untuk saat ini, kita gelar operasi pasar di wilayah kecamatan Sagulung, ke depan kita akan gelar di wilayah lain," kata Allan Cipta Wijaya, Manager Junior Marketing Pertamina, Selasa (19/11/2019).
Allan mengatakan, operasi pasar gas elpiji 3 kilogram dilaksanakan untuk menjawab keluhan warga yang selama ini mengeluh sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram.
"Kegiatan ini juga kita laksanakan untuk mencari tahu persoalan di lapangan," kata Allan.
Dia menjelaskan, selama ini Pertamina tidak pernah melakukan pengurangan kuota gas ke pangkalan.
"Kita salurkan sesuai kuota yang diajukan pangkalan kepada Pertamina," kata Allan.
• Gas 3 Kg Menghilang, Camat Sagulung Batam Ungkap 2 Penyebabnya
Dia mengatakan, keluhan masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan gas bukan karena langka.
Hanya saja, ada indikasi permainan dari pangkalan yang tidak melaksanakan tupoksinya sebagai pemilik pangkalan.
Camat Sagulung Ungkap Penyebabnya
Camat Sagulung Batam, Reza Khadafi mengakui dirinya banyak mendapat laporan dari masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan gas tiga kilogram di wilayahnya.
"Kita bersyukur hari ini kita bisa menggelar operasi pasar, mudah-mudahan bisa membantu masyarakat," kata Reza di sela operasi pasar gas 3 kilogram di depan kantor Camat Sagulung, Batam, Selasa (19/11/2019).
Reza mengungkapkan penyebab kelangkaan gas belakangan ini.
"Kelangaan disebabkan dua hal yakni pemilik pangkalan tidak melaksanakan tugasnya untuk menjual kepada masyarakat sekitar. Kedua pemilik pangkalan menjual pada oknum pengecer dengan harga lebih tinggi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Batam bekerja sama dengan Pertamina, melalui agen penyaluran gas tiga kilogram PT Dian Karosene Pratama menggelar operasi pasar gas 3 kilogram di depan Kantor Camat Sagulung, Batam, Selasa (19/11/2019).
Operasi pasar elpiji tiga kilogram tersebut digelar karena banyaknya keluhan masyarakat mengenai keberadaan gas tiga kilogram di Batam, khususnya Batuaji dan Sagulung, Batam.
• Gas Elpiji di Batam Langka? Ternyata Ini Sebabnya Kata Disperindag;Kuota Gas Masih Cukup
Keliling 15 Pangkalan Kosong Semua
Irwan, seorang warga Saguba Batam mengaku hampir putus asa mencari gas elpiji 3 kg untuk memasak.
Pasalnya, sudah 15 pangkalan yang dia datangi di Sagulung, Batam, tapi tak satupun yang memiliki stok gas tiga kilogram.
Kelangkaan gas di wilayah Batuaji dan Sagulung dirasakan sangat menyiksa warga.
Sulitnya mencari gas di wilayah Batuaji dan Sagulung dirasakan warga dua bulan belakangan.
Bahkan, warga rela membeli mahal asalkan bisa memasak di rumah.
Irwan, warga Saguba yang sedang mendatangi salah satu pangkalan di Sagulung, menceritakan dirinya sudah mendatangi 15 pangkalan.
• Gas Elpiji di Batam Langka? Ternyata Ini Sebabnya Kata Disperindag;Kuota Gas Masih Cukup
Tiga pangkalan yang dia datangi berada di tempat tingganya. Selebihnya dia juga mendatangi pangkalan di luar area tempat tinggalnya.
"Ini sudah mutar dari tadi, mulai Simpang Nato sampai pasar Sagulung, semua pangkalan mengaku kosong," kata Irwan, Senin (18/11/2019).
Irwan mengungkapkan, memang ada beberapa penjual gas di kios pinggir jalan yang menjual gas elpiji 3 kg.
Namun harganya di atas Rp 20 ribu.
• Disperindag dan Pertamina Gelar Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg, Ini 3 Tempatnya
"Tadi ada yang Rp 23 ribu, ada juga yang Rp 25 ribu. Makanya saya tidak mau beli, soalnya di pangkalan hanya Rp 18 ribu," kata Irwan.
Sementara itu, Erna, warga perumahan Mantang Sagulung mengaku capek keliling mencari gas, namun belum dapat.
"Kalau seperti ini harus kemana kita mengadu, pangkalan di tempat kita kosong. Kita ke pangkalan di luar komplek kita, malah alasannya tidak boleh bisa. Harus di pangkalan di mana kita tinggal," kata Erna.
• Warga Batam Menjerit Susah Cari Gas, DPRD Batam Bakal Turun dan Sidak ke Lapangan
Erna berharap, pemerintah memperhatikan apa yang dirasakan warga.
"Bingung juga kita, di pangkalan tempat tinggal kita sendiri tidak ada gas, katanya habis. Tidak tahu kemana perginya," kata Erna.
Dua Pangkalan Gas Ditutup
Pertamina mengambil tindakan tegas terhadap 2 pangkalan di Batam yang diketahui melanggar aturan berlaku.
Hal itu dikatakan Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).
Tindakan Pertamina itu menyusul adanya kabar terjadi kelangkaan pihaknya sudah melakukan sidak.
"Tim Pertamina sudah sidak keliling Batam. Kami nggak menemukan adanya kekosongan di pangkalan," ujarnya.
Dalam sidak itu, kata dia malah menemukan ada 2 pangkalan terbukti melanggar ketentutan.
"Satu pangkalan terbukti menyalurkan kepada pengecer. Satu lagi menyalurkan kepada warga yang bukan di wilayahnya. Sehingga kedua pangkalan itu dikenakan sanksi pengurangan pasokan," ungkap Roby.
Dikatakannya, hingga Agustus 2019, pihaknya sudah menyalurkan sejumlah total lebih dari 103 persen.
Artinya ada kelebihan penyaluran 3 persen di atas kuota.
"Jumlah penyaluran tidak sama per bulan. Disalurkan seasonal, atau per musim. Ada masa-masa dimana penyaluran lebih tinggi dibanding periode lain, misalnya bulan Ramadhan," terang dia.
Untuk wilayah Kepri terdapat 22 agen dan 2.639 pangkalan, setelah dicek tidak ada kelangkaan, tegasnya.
Hingga saat ini di wilayah Batam HET-nya masih Rp 18 ribu rupiah per tabung, jadi tidak ada kenaikan, katanya. (Tribunbatam.id/nabella hastin/ian pertanian/bereslumbantobing)