BATAM TERKINI

Warga Batam Protes Beli Gas 3 Kg saat Operasi Pasar Harus Pakai KTP dan KK

Warga Batam protes karena untuk membeli gas 3 kg saat operasi pasar yang digelar Disperindag dan Pertamina harus melampirkan KTP dan KK.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Warga memprotes aturan yang diterapkan Disperindag Kota Batam dan Pertamina untuk bisa mendapatkan gas 3 kg harus melampirkan KTP dan KK. 

Warga Batam Protes Beli Gas 3 Kg saat Operasi Pasar Harus Pakai KTP dan KK

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga yang berniat memanfaatkan operasi pasar memprotes aturan yang diterapkan Disperindag Kota Batam dan Pertamina untuk bisa mendapatkan gas 3 kg.

Pasalnya, warga yang akan membeli gas harus melampirkan fotokopi KK dan KTP. 

Bagi yang tidak tahu dan terlanjur datang pastinya akan kecewa karena harus balik kanan sambil membawa tabung gas kosong.

"Kalau begini ngapain saya harus datang jauh dari Sagulung ujung sana. Masa beli tabung gas elpiji 3 kg harus melampirkan KTP dan KK," ujar seorang pembeli gas dalam operasi pasar elpiji 3 kilogram di depan Kantor Camat Sagulung, Selasa (19/11/2019).

Warga tersebut juga mempertanyakan soal harga jual gas saat operasi pasar.

"Tadi dapat informasi operasi pasar tersebut akan menjual gas murah, pas sudah di lokasi petugas minta KTP dan KK, terus harganya juga Rp 18.000," katanya.

Ia menilai operasi pasar tabung gas 3 kg itu justru memperumit pembeli gas.

Dengan menenteng tabung elpigi kosong, ia lalu pergi meninggaklan lokasi operasi pasar itu.

Pantauan Tribun di lokasi tersebut satu unit mobil lori bermuatan tabung gas telah terparkir untuk melayani pembeli gas.

Sedikitnya, Pertamina telah menyiapkan 560 tabung gas tiga kilogram untuk diperjualbelikan.

Disperindag Bikin 2 Nomor Media Centre 

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengungkapkan, pihaknya membuka media centre untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji yang belakangan ini dikeluhkan oleh masyarakat.

Gustian Riau menyebut, media centre tersebut menggunakan nomor handphone pribadinya yakni di nomor 081276609992 atau di nomor 081268886645.

Bagi masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan gas bisa menyampaikan keluhan melalui nomor media centre tersebut. 

“Ternyata banyak sekali permasalahan terkait gas elpiji 3 kg. Pertama ada pangkalan yang ternyata menyimpan persediaan gas di dalam rumahnya lalu ada juga yang sengaja mengosongkan persediaan gas di tempatnya,” sebutnya. 

Adanya laporan-laporan tersebut, membuat Disperindag membuat operasi pasar.

Bukan karena tidak ada persediaan, namun kendalanya adalah masyarakat tidak bisa mengambil perharinya. 

“Persediaan di Kota Batam ini masih cukup hingga 31 Desember 2019, namun kendalanya masyarakat tidak bisa mengambil ke pangkalan sebab sering kali diambil oleh pengecer,” sebutnya. 

 Gas 3 Kg Menghilang di Sagulung Batam, Pertamina Bawa 560 Tabung saat Operasi Pasar

Oleh sebab itu, Gustian menghimbau kepada masyarakat jika mengetahui ada pengecer ataupun masyarakat umum yang menjual gas elpiji 3 kg di atas harga HET untuk menginfokan.

Sebab ancaman melakukan penjualan diatas harga HET adalah hukuman pidana. 

Nantinya, operasi pasar akan keliling ke beberapa kecamatan di Kota Batam seperti Sagulung dan Batu Aji. 

Secara umum, adanya operasi pasar dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang mengalami kekurangan gas elpiji di semua pangkalan. 

“Kan selama ini stok gas di pangkalan sebenarnya cukup, cuma pengkontribusiannya yang tidak jelas.

Nah supaya mencukupi kebutuhan masyarakat yang kekurangan gas dalam beberapa hari ini, maka kami adakan operasi pasar serta melakukan penindakan terhadap pangkalan yang melanggar,” ujarnya. 

Terkait sanksi, Disperindag mengatakan sudah menindak tiga pangkalan yang terbukti melakukan pelanggaran. 

“Ada tiga yang kita cabut izinnya, yaitu yang ada di Batu Aji dan Sagulung,” sebutnya.  

 Hore, Izin Operasional Taksi Online di Batam Akhirnya Terbit, Ini Penjelasan Dishub Kepri

Gustian mengatakan dirinya berterimakasih kepada masyarakat yang sudah melaporkan terkait adanya kejadian tersebut. 

“Karena selama ini kita hanya meraba, nah dengan adanya laporan masyarakat ini kita bisa mendapat info terkait pangkalan yang melanggar aturan itu mulai dari alamat hingga fotonya,” jelas Gustian. 

Warga Marchelia Serbu Pangkalan Gas

Gas LPG 3 Kg atau yang akrab disebut gas melon seolah menghilang di Kota Batam.

Kelangkaan gas ini membuat sejumlah masyarakat Batam mengeluh karena mereka harus berkeliling mencari gas ke beberapa tempat.

Tak heran, jika stok gas baru sampai di pangkalan, masyarakat langsung menyerbunya.

Seperti yang terjadi di kawasan perumahan Marchelia, Senin (18/11/2019) malam.

Di sana terungkap, ternyata kelangkaan gas untuk masyarakat miskin ini karena adanya beberapa orang yang menggunakan gas melon untuk usaha laundry mereka.

Warga Marchelia antre menunggu gas di pangkalan.
Warga Marchelia antre menunggu gas di pangkalan. (TRIBUNBATAM.ID/Ovi)

Baru sebentar gas sampai, langsung ludes diserbu ibu-ibu komplek.

Tidak peduli lagi pukul berapa banyak gas itu datang, yang ada dalam pikiran ibu-ibu hari ini mereka bisa dapat gas dan bisa masak untuk keluarga mereka.

"Ini mah bentar aja habis, sebenarnya sih kalau warga-warga sekitar marchelia ini gak juga ya. Banyak dari luar-luar juga yang ngantri" ungkap Reni, ibu rumah tangga di perumahan Marchelia.

Reni mengaku, bahkan ada beberapa orang berseragam ojek online yang ikut mengantre.

Di sana baru terungkap, permasalahan kelangkaan gas ini ternyata penyaluran gas bukan untuk ibu rumah tangga memasak saja.

Warga Marchelia antre gas, mereka banyak mengeluhkan susahnya mendapatkan gas belakangan ini.
Warga Marchelia antre gas, mereka banyak mengeluhkan susahnya mendapatkan gas belakangan ini. (TRIBUNBATAM.ID/Ovi)

Ada sebagian orang yang memburu gas untuk kebutuhan usaha laundry mereka.

"Katanya buat dipake untuk laundry gitu" ceritanya.

Setelah mobil pengangkut gas pergi, warga pun berbaris rapi untuk mendapatkan gas elpiji.

Seolah takut kehabisan alias tidak kebagian, mereka tidak mau membagi antrean yang sudah mereka dapatkan untuk orang lain. 

Disperindag dan Pertamina Gelar Operasi Pasar

Sore harinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kota Batam bersama Pertamina mengadakan operasi pasar untuk gas elpiji 3 kg, Senin (18/11/2019) di Pasar TPID Grand Niaga Mas Batam Center, Batam, Kepri.

Operasi pasar ini guna menanggapi adanya keluhan masyarakat atas kelangkaan gas elpiji subsidi tersebut.

Dalam operasi pasar tersebut Pertamina menyiapkan 560 tabung gas elpiji 3 kg untuk disalurkan. 

Sales Branch Manager Pertamina Kepulauan Riau, Wiliam Handoko Gotama mengatakan agenda tersebut dilakukan untuk memonitoring jumlah konsumsi masyarakat atas penggunaan gas elpiji 3 kg. 

“Operasi pasar ini adalah yang pertama kita lakukan, di operasi pasar kali ini kami siapkan 560 tabung gas.

Suasana masyarakat yang antre di operasi pasar gas elpiji 3 kg dari Disperindag bersama Pertamina. 
Suasana masyarakat yang antre di operasi pasar gas elpiji 3 kg dari Disperindag bersama Pertamina.  (tribunbatam.id/nabella)

Kegiatan ini sekaligus menjadi parameter atas terjadinya kelangkaan, apakah benar terjadi atau tidak,” sebutnya. 

Nantinya, operasi pasar tersebut akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Setelah di Kecamatan Batam Kota yaitu Tembesi serta Batu Aji. 

Wiliam menyebut, masyarakat yang berdomisili didalam maupun di sekitar wilayah-wilayah tersebut pun boleh berturut serta.  

“Maksimal pembelian 2 tabung untuk konsumsi pribadi, syaratnya dengan menunjukkan KTP ataupun KK,” sebutnya. 

Dalam operasi pasar tabung gas elpiji 3 kg tersebut, harga jual yang diberikan oleh Pertamina adalah sama dengan harga di pangkalan, yaitu Rp 18 ribu pertabungnya.  

Wiliam mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus dilakukan sebagai proses pengawasan, memonitoring serta melalukan pembinaan dari Pertamina guna pendistribusian gas 3 kg tepat sasaran. 

Pertamina "Guyur" dengan 560 Tabung

Pertamina menyiapkan 560 tabung gas tiga kilogram saat operasi pasar di kantor Camat Sagulung, Selasa (19/11/2019).

Pertamina juga menyiagakan satu lori gas 3 kg cadangan jika masih banyak warga yang datang dan membutuhkan pasokan gas.

"Untuk saat ini, kita gelar operasi pasar di wilayah kecamatan Sagulung, ke depan kita akan gelar di wilayah lain," kata Allan Cipta Wijaya, Manager Junior Marketing Pertamina, Selasa (19/11/2019).

Allan mengatakan, operasi pasar gas elpiji 3 kilogram dilaksanakan untuk menjawab keluhan warga yang selama ini mengeluh sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram.

"Kegiatan ini juga kita laksanakan untuk mencari tahu persoalan di lapangan," kata Allan.

Dia menjelaskan,  selama ini Pertamina tidak pernah melakukan pengurangan kuota gas ke pangkalan.

"Kita salurkan sesuai kuota yang diajukan pangkalan kepada Pertamina," kata Allan.

 Gas 3 Kg Menghilang, Camat Sagulung Batam Ungkap 2 Penyebabnya

Dia mengatakan, keluhan masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan gas bukan karena langka.

Hanya saja, ada indikasi permainan dari pangkalan yang tidak melaksanakan tupoksinya sebagai pemilik pangkalan.

Camat Sagulung Ungkap Penyebabnya

Camat Sagulung Batam, Reza Khadafi mengakui dirinya banyak mendapat laporan dari masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan gas tiga kilogram di wilayahnya.

"Kita bersyukur hari ini kita bisa menggelar operasi pasar, mudah-mudahan bisa membantu masyarakat," kata Reza di sela operasi pasar gas 3 kilogram di depan kantor Camat Sagulung, Batam, Selasa (19/11/2019).

Reza mengungkapkan penyebab kelangkaan gas belakangan ini.

"Kelangaan disebabkan dua hal yakni pemilik pangkalan tidak melaksanakan tugasnya untuk menjual kepada masyarakat sekitar. Kedua pemilik pangkalan menjual pada oknum pengecer dengan harga lebih tinggi," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Batam bekerja sama dengan Pertamina, melalui agen penyaluran gas tiga kilogram PT Dian Karosene Pratama menggelar operasi pasar gas 3 kilogram di depan Kantor Camat Sagulung, Batam, Selasa (19/11/2019).

Operasi pasar elpiji tiga kilogram tersebut digelar karena banyaknya keluhan masyarakat mengenai keberadaan gas tiga kilogram di Batam, khususnya Batuaji dan Sagulung, Batam.

 Gas Elpiji di Batam Langka? Ternyata Ini Sebabnya Kata Disperindag;Kuota Gas Masih Cukup

Keliling 15 Pangkalan Kosong Semua

Irwan, seorang warga Saguba Batam mengaku hampir putus asa mencari gas elpiji 3 kg untuk memasak.

Pasalnya, sudah 15 pangkalan yang dia datangi di Sagulung, Batam, tapi tak satupun yang memiliki stok gas tiga kilogram.

Kelangkaan gas di wilayah Batuaji dan Sagulung dirasakan sangat menyiksa warga.

Sulitnya mencari gas di wilayah Batuaji dan Sagulung dirasakan warga dua bulan belakangan.

Bahkan, warga rela membeli mahal asalkan bisa memasak di rumah.

Irwan, warga Saguba yang sedang mendatangi salah satu pangkalan di Sagulung, menceritakan dirinya sudah mendatangi 15 pangkalan.

 Gas Elpiji di Batam Langka? Ternyata Ini Sebabnya Kata Disperindag;Kuota Gas Masih Cukup

Tiga pangkalan yang dia datangi berada di tempat tingganya. Selebihnya dia juga mendatangi pangkalan di luar area tempat tinggalnya.

"Ini sudah mutar dari tadi, mulai Simpang Nato sampai pasar Sagulung, semua pangkalan mengaku kosong," kata Irwan, Senin (18/11/2019).

Irwan mengungkapkan, memang ada beberapa penjual gas di kios pinggir jalan yang menjual gas elpiji 3 kg.

Namun harganya di atas Rp 20 ribu.

 Disperindag dan Pertamina Gelar Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg, Ini 3 Tempatnya

"Tadi ada yang Rp 23 ribu, ada juga yang Rp 25 ribu. Makanya saya tidak mau beli, soalnya di pangkalan hanya Rp 18 ribu," kata Irwan.

Sementara itu, Erna, warga perumahan Mantang Sagulung mengaku capek keliling mencari gas, namun belum dapat.

"Kalau seperti ini harus kemana kita mengadu, pangkalan di tempat kita kosong. Kita ke pangkalan di luar komplek kita, malah alasannya tidak boleh bisa. Harus di pangkalan di mana kita tinggal," kata Erna.

 Warga Batam Menjerit Susah Cari Gas, DPRD Batam Bakal Turun dan Sidak ke Lapangan

Erna berharap, pemerintah memperhatikan apa yang dirasakan warga.

"Bingung juga kita, di pangkalan tempat tinggal kita sendiri tidak ada gas, katanya habis. Tidak tahu kemana perginya," kata Erna. 

Dua Pangkalan Gas Ditutup

Pertamina mengambil tindakan tegas terhadap 2 pangkalan di Batam yang diketahui melanggar aturan berlaku.

Hal itu dikatakan Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).

Tindakan Pertamina itu menyusul adanya kabar terjadi kelangkaan pihaknya sudah melakukan sidak.

"Tim Pertamina sudah sidak keliling Batam. Kami nggak menemukan adanya kekosongan di pangkalan," ujarnya.

Dalam sidak itu, kata dia malah menemukan ada 2 pangkalan terbukti melanggar ketentutan.

"Satu pangkalan terbukti menyalurkan kepada pengecer. Satu lagi menyalurkan kepada warga yang bukan di wilayahnya. Sehingga kedua pangkalan itu dikenakan sanksi pengurangan pasokan," ungkap Roby.

Dikatakannya, hingga Agustus 2019, pihaknya sudah menyalurkan sejumlah total lebih dari 103 persen.

Artinya ada kelebihan penyaluran 3 persen di atas kuota.

"Jumlah penyaluran tidak sama per bulan. Disalurkan seasonal, atau per musim. Ada masa-masa dimana penyaluran lebih tinggi dibanding periode lain, misalnya bulan Ramadhan," terang dia.

Untuk wilayah Kepri terdapat 22 agen dan 2.639 pangkalan, setelah dicek tidak ada kelangkaan, tegasnya.

Hingga saat ini di wilayah Batam HET-nya masih Rp 18 ribu rupiah per tabung, jadi tidak ada kenaikan, katanya. (Tribunbatam.id/nabella hastin/ian pertanian/bereslumbantobing)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved