BATAM TERKINI
Warga Batam Protes Beli Gas 3 Kg saat Operasi Pasar Harus Pakai KTP dan KK
Warga Batam protes karena untuk membeli gas 3 kg saat operasi pasar yang digelar Disperindag dan Pertamina harus melampirkan KTP dan KK.
Penulis: Beres Lumbantobing |
“Ternyata banyak sekali permasalahan terkait gas elpiji 3 kg. Pertama ada pangkalan yang ternyata menyimpan persediaan gas di dalam rumahnya lalu ada juga yang sengaja mengosongkan persediaan gas di tempatnya,” sebutnya.
Adanya laporan-laporan tersebut, membuat Disperindag membuat operasi pasar.
Bukan karena tidak ada persediaan, namun kendalanya adalah masyarakat tidak bisa mengambil perharinya.
“Persediaan di Kota Batam ini masih cukup hingga 31 Desember 2019, namun kendalanya masyarakat tidak bisa mengambil ke pangkalan sebab sering kali diambil oleh pengecer,” sebutnya.
• Gas 3 Kg Menghilang di Sagulung Batam, Pertamina Bawa 560 Tabung saat Operasi Pasar
Oleh sebab itu, Gustian menghimbau kepada masyarakat jika mengetahui ada pengecer ataupun masyarakat umum yang menjual gas elpiji 3 kg di atas harga HET untuk menginfokan.
Sebab ancaman melakukan penjualan diatas harga HET adalah hukuman pidana.
Nantinya, operasi pasar akan keliling ke beberapa kecamatan di Kota Batam seperti Sagulung dan Batu Aji.
Secara umum, adanya operasi pasar dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang mengalami kekurangan gas elpiji di semua pangkalan.
“Kan selama ini stok gas di pangkalan sebenarnya cukup, cuma pengkontribusiannya yang tidak jelas.
Nah supaya mencukupi kebutuhan masyarakat yang kekurangan gas dalam beberapa hari ini, maka kami adakan operasi pasar serta melakukan penindakan terhadap pangkalan yang melanggar,” ujarnya.
Terkait sanksi, Disperindag mengatakan sudah menindak tiga pangkalan yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Ada tiga yang kita cabut izinnya, yaitu yang ada di Batu Aji dan Sagulung,” sebutnya.
• Hore, Izin Operasional Taksi Online di Batam Akhirnya Terbit, Ini Penjelasan Dishub Kepri
Gustian mengatakan dirinya berterimakasih kepada masyarakat yang sudah melaporkan terkait adanya kejadian tersebut.
“Karena selama ini kita hanya meraba, nah dengan adanya laporan masyarakat ini kita bisa mendapat info terkait pangkalan yang melanggar aturan itu mulai dari alamat hingga fotonya,” jelas Gustian.
Warga Marchelia Serbu Pangkalan Gas
Gas LPG 3 Kg atau yang akrab disebut gas melon seolah menghilang di Kota Batam.
Kelangkaan gas ini membuat sejumlah masyarakat Batam mengeluh karena mereka harus berkeliling mencari gas ke beberapa tempat.
Tak heran, jika stok gas baru sampai di pangkalan, masyarakat langsung menyerbunya.
Seperti yang terjadi di kawasan perumahan Marchelia, Senin (18/11/2019) malam.
Di sana terungkap, ternyata kelangkaan gas untuk masyarakat miskin ini karena adanya beberapa orang yang menggunakan gas melon untuk usaha laundry mereka.

Baru sebentar gas sampai, langsung ludes diserbu ibu-ibu komplek.
Tidak peduli lagi pukul berapa banyak gas itu datang, yang ada dalam pikiran ibu-ibu hari ini mereka bisa dapat gas dan bisa masak untuk keluarga mereka.
"Ini mah bentar aja habis, sebenarnya sih kalau warga-warga sekitar marchelia ini gak juga ya. Banyak dari luar-luar juga yang ngantri" ungkap Reni, ibu rumah tangga di perumahan Marchelia.
Reni mengaku, bahkan ada beberapa orang berseragam ojek online yang ikut mengantre.
Di sana baru terungkap, permasalahan kelangkaan gas ini ternyata penyaluran gas bukan untuk ibu rumah tangga memasak saja.

Ada sebagian orang yang memburu gas untuk kebutuhan usaha laundry mereka.