UAS Dilarang Ceramah di KPK, Ketua KPK Agus Rahardjo Mau Periksa Anak Buah yang Mengundangnya
Kehadiran Ustadz Abdul Somad atau UAS rupanya tidak dinantikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo.
#UAS Dilarang Ceramah di KPK, Ketua KPK Agus Rahardjo Maul Periksa Anak Buah yang Mengundangnya
TRIBUNBATAM.id - Kehadiran Ustadz Abdul Somad atau UAS rupanya tidak dinantikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo.
Tidak hanya sebatas melarang, Ketua KPK Agus Rahardjo bakal periksa anak buahnya yang mengundang UAS Ceramah
Ketegasan tersebut disampaikan Agus Rahardjo kepada wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (20/11/2019).
Sebab diungkapkannya, keputusan pegawai KPK yang mengundang UAS untuk mengisi kajian setelah salat dzuhur pada Selasa (19/11/2019) lalu itu tanpa persetujuannya.
"Ya itu nanti kepada pegawainya kita periksa,"ujar Agus dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan, inisiator pegawai yang mengundang UAS bukan berasal dari Wadah Pegawai (WP) KPK.
Usulan tersebut katanya berasal dari Badan Amal Islam KPK (BAIK).
Pada malam sebelum pelaksanaan kajian UAS, pihaknya sudah berusaha mencegah niat pegawai KPK untuk mendatangkan UAS.
Agus mengatakan, usaha pencegahan tersebut bukan dalam ranah kapasitas UAS.
Melainkan track record UAS yang sempat menuai kontroversi dalam pengkajian di sejumlah wilayah.
"Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu," katanya.
Jaga Amanah
Dalam tausiahnya, UAS meminta lima komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 menjaga amanah rakyat dalam upaya pemberantasan korupsi.
Kelima komisioner tersebut antara lain, Firli Bahuri, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, Nawawi Pamolango, dan Alexander Marwata.
Kelimanya akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Desember 2019 mendatang.
"Siapapun nanti yang diberi amanah, siapapun dia, negeri kita akan tetap aman dan damai kalau dilaksanakan dengan amanah. Dan amanah itu akan ditanya oleh Allah siapapun tetap takut pada tuhan," ucap Ustaz Abdul Somad, dikutip dari Tribunnews.com.
UAS menjelaskan maksud kedatangannya ke KPK adalah untuk memberi kajian dalam rangka penguatan mental untuk para pegawai KPK.
"Tentang integritas, bagaimana dalam islam kita diajarkan sebesar biji sawi. Pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah," papar Ustadz Abdul Somad.
"Saya bercerita bagaimana dalam islam diajarkan kita tidak bergerak, padahal bergerak itu boleh, pada puasa kita tidak makan, padahal makanan itu halal," tambahnya.
Dipanggil KPK
Kabar Ustadz Abdul Somad Dipanggil Komisi Pemberntasan Korupsi (KPK) mengejutkan jemaahnya.
Mereka terkejut lantaran UAS dipanggil KPK.
Dalam potret yang diunggahnya, Ustadz Abdul Somad terlihat berfoto di lobi gedung KPK.
Berbeda dengan seseorang yang dipanggil KPK pada umumnya, kehadiran Ustadz Abdul Somad terlihat tidak didampingi petugas.
Ustadz Abdul Somad terlihat mengenakan baju koko dan celana panjang lengkap dengan sarung di pundak dan kopiah di kepala.
Dirinya terlihat tersenyum sumringah berfoto di hadapan Garuda Pancasila.
Dalam potret berikutnya, kehadiran Ustadz Abdul Somad rupanya dinantikan para pengagumnya.
Mereka terlihat berfoto bersama di dalam Masjid Al-Ikhlas yang berada di gedung KPK.
Begitu juga dengan potret berikutnya, dirinya terlihat memberikan tausiah kepada para pegawai KPK siang tadi, Selasa (19/11/2019).
Hal tersebut dibenarkan oleh Ustadz Abdul Somad, lewat statusnya instagramnya.
Panggilan KPK itu disebutkan UAS berupa panggilan untuk mengisi tausiah di Masjid Al-Ikhlas.
"Tausiyah Zhuhur, Masjid al-Ikhlas Kantor KPK," tulis Ustadz Abdul Somad singkat.
Kehadiran Ustadz Abdul Somad di Masjid Al-Ikhlas terlihat disambut gembira pengikutnya.
Sejumlah komentar positif dituliskan, termasuk sejumlah candaan terkait kabar Ustadz Abdul Somad dipanggil KPK.
Seperti yang disampaikan oleh Novi Kurniati lewat akun @novikur73; yang menyebut maksud kedatangan Ustadz Abdul Somad untuk menasehati Ketua KPK, Agus Rahardjo.
"Ketua KPK nya dinasehatin ya Ustadz," tulis Novi dalam kolom komentar.
"UAS dipanggil KPK," tambah @binsyafei.
Sedangkan Afilian Wahyu Satria lewat akun @ianelkareem; menyebut kedatangan KPK bakal memicu isu baru.
Isu itu dikaitkannya dengan gerakan separatis Taliban di Afganistan.
"Bentar lagi ada yg comment 'karyawan KPK terindikasi taliban'," tulis Afilian.
Ceramah di Markas Angkatan Darat
Dalam postingan sebelumnya, Ustadz Abdul Somad terlihat juga mengisi tausif di Direktorat Keuangan Angkatan Darat, Markas Besar TNI pada Selasa (19/11/2019).
Kehadiran Ustadz Abdul Somad dalam instasi pemerintah itu resmi dibuktikannya lewat Surat Nomor B/998/X/2019.
Surat itu berisi permohonan menjadi penceramah dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid Al Amanah Ditkuad, Jalan Dr Wahidin I Nomor 6, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (19/11/2019).
"Direktorat Keuangan Angkatan Darat. Peresmian Masjid Amanah
Bersama Bpk Brigadir Jenderal TNI Temas," tulis Ustadz Abdul Somad melengkapi postingannya.
Serupa dengan postingannya ketika mengisi tausiah di KPK, statusnya diapresiasi warga net.
Mereka turut berdoa agar para penceramah lainnya kembali diberikan tempat untuk berdakwah seperti sebelumnya.
Ditolak Ceramah
Aksi penolakan ceramah kepada sejumlah ulama yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 diketahui terjadi pasca gelmbang massa 212.
Sejumlah nama seperti Ustadz Felix Siau hingga Haikal Hassan atau Babe Haikal dilarang untuk mengisi tausih di kantor pemerintahan.
Tidak hanya dilarang, sejumlah organisasi massa pun melakukan aksi unjuk rasa ketika para penceramah berdakwah.
Seperti halnya anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) melakukan unjuk rasa menolak kehadiran Felix Siauw pada Kajian Bulanan di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta.
Mereka menilai Pemprov DKI telah melakukan pembohongan publik karena tetap mempersilahkan Felix Siauw memberikan materi di kegiatan keagamaan di lingkungan Balai Kota.
Padahal secara resmi melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dengan tegas menginfokan pembatalan kegiatan tersebut.
"Pemprov DKI telah melakukan pembohongan publik, kamarin diberitakan tidak jadi datang ke pengajian, tapi ternyata tetap datang," ujar Ketua Banser Abdul Azis di Balai Kota, Rabu (26/6/2019).
Menurut pendemo, Felix Siauw tak patut menjadi pembicara sebab termasuk dalam tokoh HTI yang bertentangan dengan Pancasila.
"Kita tahu Felix Siauw itu adalah tokoh HTI yang jelas menolak Pancasila. Kita tidak menolak pengajiannya, tapi kita menolak kehadiran tokoh HTI di Balai Kota," kata Abdul Azis.
Dari pantauam Warta Kota, puluhan orang anggota Banser yang konvoi menggunakan motor dari arah Stasiun Gambir langsung memblokade pintu masuk Balai Kota DKI.
Pihak kepolisian, Satpol PP dan pengamanan dalam (Pamdal) yang berjaga di Balai Kota langsung menutup gerbang pintu masuk dan melakukan penjagaan.
Tak lama kemudian, Pemprov menerima lima anggota perwakilan Banser untuk melakukan diskusi. (dwi)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Larang UAS Ceramah di KPK, Ketua KPK Agus Rahardjo Bakal Periksa Anak Buah yang Undang UAS Ceramah