Lagi Ramai LGBT, Inilah Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom yang Diazab Allah

LGBT adalah perilaku seks menyimpang penyuka sesama jenis ini juga terjadi pada zaman Nabi Luth.

ilustrasi
ilustrasi LGBT 

Maka ditinggalkanlah para lelaki muda itu lalu pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya (Luth).

Nabi Luth memutuskan untuk menerima lelaki-lelaki muda itu sebagai tamu di rumahnya.

Nabi Luth telah pun berpesan kepada isteri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak lelaki muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya.

Namun, isteri Nabi Luth membocorkan berita kedatangan tamu Luth kepada mereka. Berita kedatangan tamu Luth tersebar kerana isteri Nabi Luth. Datanglah beramai-ramai lelak-lelaki Sodom, yang buta seks ini, ke rumah Nabi Luth, berkeinginan untuk memuaskan nafsu seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda.

Berteriaklah mereka memanggil Luth untuk melepaskan anak-anak muda itu, agar diberikan kepada mereka untuk memuaskan nafsu.

Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi kesempatan bagi orang-orang yang haus seks dengan lelaki itu masuk. Mereka pun menyerbu masuk.

Namun malangnya ketika pintu dibuka dan para penyerbu menginjakkan kaki mereka untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu pun. Malaikat-malaikat tadi telah membutakan mata mereka.

Lalu, diusap-usap dan digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah menjadi buta.

Nabi Luth keluar dari rumahnya selepas tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.

Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan kaumnya.

Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri.

Dan begitu Nabi Luth beserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafik itu.

Getaran tersebut kemudian diikuti gempa bumi yang dahsyat disertai angin yang kencang dan hujan batu yang menghancurkan kota Sadum berserta semua penghuninya.

Penghancuran Sodom dan Gomora (1852)
Penghancuran Sodom dan Gomora (1852) (John Martin/Wikipedia)

Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah di kota Sodom, dan hancurlah kota tersebut.

Namun, masih ditinggalkan sisa-sisa kehancuran kota tersebut oleh Allah, sebagai peringatan kaum yang kemudian yang melalui bekas kota Sadum tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved