Plt Gubernur Kepri Isdianto Tanggapi Dua Siswa Batam Dikeluarkan Sekolah, Singgung Soal Bela Negara
Tidak hanya menjadi tugas tenaga pengajar di sekolah, pemahaman bela negara ini menurutn Isdianto harus menjadi perhatian sejumlah pihak.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id,TANJUNGPINANG - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto menilai pentingnya pemahaman bela negara kepada generasi muda, khususnya di Provinsi Kepri.
Pemahaman bela negara menurutnya harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda, setidaknya sejak anak masuk sekolah.
Tidak hanya menjadi tugas tenaga pengajar di sekolah, pemahaman bela negara ini menurutnya harus menjadi perhatian sejumlah pihak.
Hal ini disampaikan Isdianto terkait kabar dua pelajar SMPN 21 Batam yang tidak mau hormat kepada bendera merah putih serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Kejadian ini harus menjadi perhatian khusus semua pihak untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kepada generasi penerus bangsa," ujarnya Kamis (28/11/2019).
Isdianto menyebutkan, pengaruh globalisasi, dan kebiasaan anak bermain gadget, menjadi faktor lain anak tidak memiliki rasa nasionalisme.
Ia pun berpesan, agar pihak terkait bisa memberikan solusi terbaik, dan pembinaan terhadap anak tersebut.
"Hal ini juga harus jadi perhatian kepada orang tua untuk lebih mengawasi anaknya saat bermain handphone. Pengaruh anak bermain handphone dengan penggunaan internet ini juga bahaya kalau tidak diawasi," ujarnya.
Dua orang siswa SMP 21 Batam terpaksa dikeluarkan dari sekolah gara-gara menolak hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kasus siswa menolak hormat bendera itu sudah ditangani Dinas Pendidikan Batam.
Orangtua pelajar itu punya alasan tersendiri hingga anaknya menolak hormat bendera, namun di sisi lain orangtua tetap menginginkan anaknya sekolah.
tribunbatam.id mengumpulkan fakta-fakta sebagai berikut.
1. Kepala Sekolah sempat bingung
Dua pelajar SMPN 21 Batam yang dikeluarkan dari sekolah gara-gara menolak hormat bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya saat ini menjadi viral dan jadi topik hangat.
Meski viral, namun baik pihak sekolah maupun orang tua pelajar belum menemukan solusi tepat untuk mengatasi perbedaan keduanya.