BATAM HOTNEWS

VIDEO - Sejarah HIV/Aids di Batam Bermula dari Mat Belanda

Hari Aids Sedunia 1 Desember 2019, ada baiknya kita mengetahui sejarah penyebaran virus HIV/AIDS di Batam bermula di Pulau Mat Belanda

“Karena mereka akan merasa jika diri mereka tidak benar karena penyakit ini. Bahkan ada yang tidak dapat dimotivasi sehingga mereka pasrah dan tidak ingin berjuang terhadap penyakitnya lalu meninggal,” sambungnya.

Menurutnya, penyebaran virus HIV/AIDS banyak cara. Selain karena hubungan seksual sesama jenis ataupun lawan jenis, virus ini juga dapat menyebar karena jarum suntik atau perantara dari seorang ibu ke anaknya.

Bahkan, pada beberapa kesempatan, Pieter mengakui jika beberapa orang merasa sangat tertekan.

“Sejatinya, semakin sukarela seseorang untuk memeriksa virus HIV/AIDS pada dirinya, maka akan ditemukan kasus baru.

Rata-rata kaget berat, dan akhirnya mengurung diri. Jika ini terjadi, pihak keluarga adalah pintu pertama untuk dapat menerimanya,” katanya lagi.

Baginya, manusia itu tidak ditentukan oleh penyakit dan tidak pula ditentukan oleh harta. Seluruh orang memiliki kesamaan di hadapan Tuhan.

“Jadi, kita harus menghargai setiap orang walau kondisinya terpuruk sekali pun,” ujarnya.

Darinya juga diketahui, jika penyakit atau virus ini memang tidak mudah untuk masuk ke dalam aliran darah manusia.

Ada beberapa tahapan hingga akhirnya virus dapat berkembang dalam sel darah manusia.

Exit (keluar) atau virus HIV harus keluar terlebih dahulu dari orang yang terjangkit, lalu virus juga harus keluar dengan keadaan cukup Sufficient (cukup).

Tak hanya sampai di situ, virus ini masih mengalami proses lain, yaitu Survive (bertahan) dalam kondisi setelah keluar dari tubuh orang yang terjangkit.

Terakhir, virus harus masuk ke sel darah atau tubuh orang lain sebelum akhirnya berkembang.

(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved