KISRUH TAKSI BATAM

Ini Hasil Pertemuan Sopir Taksi Online dan Taksi Konvensional di Mapolda Kepri

Ketua Forum Peduli Nasib Taksi Kota Batam Ommo mengapresiasi langkah yang dilakukan Dirlantas Polda Kepri untuk meminimalisir konflik taksi di Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN HAMAPU
Perwakilan sopir Taksi Online dan Konvensional mendatangi Mapolda Kepri, Kamis (5/12/2019). 

Dijaga Aparat

Sebelumnya, kisruh serupa juga terjadi di Bandara Hang Nadim Batam.

Belasan aparat keamanan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang berposko di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Jumat (15/11/2019) siang, terlihat ikut siaga di palataran parkir dan selasar bandara. 

Aparat TNI ini kebanyakan adalah anggota provost. Mereka berseragam loreng, dan baret biru tua. 

Aparat TNI berjaga-jaga di sekitar bundaran patung Rajawali, maskot Bandara Hang Nadim Batam. 

 Cegah Serangan Balik Supir Taksi Online, Aparat TNI Baret Biru Siaga di Bandara Hang Nadim Batam

Mereka membackup sekitar 100-an aparat kepolisian dari Polsekta Khusus Bandara Hang Nadim dan aparat dari Polresta Barelang, menyusul aksi kekerasan dan konflik fisik antara kelompok taksi pangkalan (konvensional) dengan sekelompok supir taksi berbasis online.

Hingga pukul 14.20 WIB, atau sekitar 3 jam pasca-aksi persekusi di lahan parkir bandara, aparat dari Polri dan TNI terus siaga.

Para aparat itu adalah personel dari Detasemen TNI AU  di Bandara Hang Nadim Batam.

Keributan antara taksi online dan taksi konvensional kembali terjadi di Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (15/112019).
Keributan antara taksi online dan taksi konvensional kembali terjadi di Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (15/112019). (TRIBUNBATAM.ID/DIPA NUSANTARA)

HIngga saat ini,  grade detasemen itu masih tipe D, dengan perlengkapan dan personel yang terbatas.

Detasemen TNI AU Bandara Hang Nadim dibawahi langsung Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang di Pulau Dompak.

TNI AU mendukung dalam kegiatan operasi lepas landas serta pendaratan pesawat udara militer guna keperluan pertahanan udara oleh TNI Angkatan Udara. 

Kerusuhan juga sempat membuat beberapa kendaraan terjebak kemacetan sebelum memasuki akses pintu utama bandara.

Aksi kerusuhan di luar area terminal tak menganggu jadwal penerbagan sipil reguler.

 TERNYATA Jadi Sopir Taksi di London Syaratnya Ribet, Bisa Jadi Lebih Sulit dari Tes CPNS

 Konflik Sejak 2015, Inilah 41 Titik Rawan Perebutan Taksi Online vs Taksi Pangkalan di Batam

Di antara  terminal kedatangan dan keberangkatan, polisi dari mapolsek terus siaga.

Setiap mobil jenis multiporpuse vehecile yang masuk di area bandara, diperiksa oleh kelompok pria berseragam biru. 

Mereka adalah kelompok supir yang merasa dirugikan, karena taksi berbayar berbasis aplikasi online, kerap tak mematuhi kesepakatan titik penjemputan penumpang.

Dari kesepakatan yang diteken Januari 2019 lalu itu, angkutan online bisa mengantar calon penumpang dari luar area bandara ke terminal keberangkatan.

Supir taksi online tak bisa menjemput penumpang yag keluar dari terminal kedatangan.

Mereka hanya bisa menjemput di perempatan lampu merah akses ke bandara JL Hang Nadim, sekitar 2,1 km dari terminal.

(Tribunbatam.id/alamudin/leohalawa/argianto/ichwannurfadillah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved