BATAM TERKINI

PENEMUAN MAYAT DI BATAM - Mayat Mr X di Nongsa Diduga Korban Tabrakan Kapal Bea Cukai

Identitas mayat MR X yang ditemukan mengapung di pantai Nongsa Batam terkuak. Diduga, korban merupakan nakhoda speedboat yang tabrakan

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Penemuan mayat di pantai Nongsa, Batam 

"Kejadiannya hari Minggu (1/12/2019) malam sekitar pukul sembilan malam (21.00 WIB)," kata sumber, Senin (2/11/2019).

Disebutkan sumber, korban yang meninggal dunia sudah berada di Tanjung Sengkuang Batam. Sedangkan korban lain masih dalam pencarian.

"Infonya sudah dimakamkan juga. Yang belum ditemukan masih dalam pencarian," ujarnya. 

Kanwil DJBC Khusus Kepri Benarkan Kapal Patroli Tabrak Speedboat

Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri membenarkan adanya kontak langsung antara kapal patroli dan speedboat yang diduga milik penyelundup.

Humas Kanwil DJBC Khusus Kepri, Refly dalam siaran pers mengatakan, peristiwa tersebut berawal ketika Satuan Tugas Patroli Laut Kanwil BC Khusus Kepulauan Riau dan KPU BC Batam mendapat informasi akan adanya kegiatan penyelundupan BKC/MMEA (Barang Kena Cukai/Minuman Mengandung Etil Alkohol), dengan modus Ship to Ship dengan High Speed Craft (HSC) di Selat Singapura, Minggu (1/12/2019).

"Sekitar pukul Pukul 19.30 WIB, diperoleh informasi mengenai ada empat unit lebih HSC memasuki Selat Singapura.

Berdasarkan informasi tersebut diputuskan untuk mengerahkan satuan tugas speedboat untuk menjaga sekitar perairan Nongsa dan Karang Galang," kata Refly.

Sekitar 10 menit, atau sekitar pukul 20.10 WIB, dua HSC terpantau mengikuti patroli Bea dan Cukai. Kemudian HSC yang berada di depan memotong haluan kapal patroli, namun dapat dihindari.

Tidak lama berselang, tambah Refly, HSC yang sempat memotong haluan patroli Bea dan Cukai melakukan manuver. Tindakan itu sangat membahayakan karena berusaha menabrakkan diri ke kapal patroli.

 Pos SAR Tunggu Koordinasi Bea Cukai, Cari Korban Tabrakan di Laut

"Lalu hanya berselang beberapa detik ketika speed BC mengamankan posisi, datang lagi satu buah HSC lain dari arah belakang menutup haluan speed BC dan menyebabkan body contact yang tidak dapat dielakkan. Kapal Bea Cukai mendekati HSC untuk melakukan pemeriksaan. Namun mendapat perlawanan menggunakan senjata tajam dari ABK kapal penyelundup," ungkapnya.

Karena alasan keamanan, patroli Bea dan Cukai memutuskan untuk segera meninggalkan lokasi dan melaporkan kejadian itu kepada pimpinan.

Refly menyampaikan akibat periatiwa itu satu anggota Bea dan Cukai mengalami luka robek dan patah gigi di bagian mulut dan memerlukan tindakan medis.

Selanjutnya di lokasi yang berbeda, yakni di sekitar perairan Karang Galang bagian Timur, speed patroli Bea dan Cukai lainnya juga diserang oleh HSC 6 mesin mercury yang membawakan banyak massa.

Dikarenakan adanya anggota patroli yang memerlukan tindakan medis dan bagian haluan kapal patroli mengalami kerusakan, petugas mengambil keputuskan untuk kembali ke Pangkalan Kanwil DJBC Khusus Kepri di Pulau Karimun Besar.

"Masa melontarkan ancaman ke speed BC. Dikarenakan kondisi yang tidak kondusif dan kalah jumlah, speed BC menghindar dan mundur kelokasi aman," ucap Refly. (tribunbatam.id/leo halawa/alamudin/bereslumbantobing/elhadifputra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved