HUMAN INTEREST
CURHAT Istri Nurdin Basirun, Noorlizah: I Will Be Strong Waiting For Your Return
Noorlizah Nurdin (59) tak menghadiri sidang perdana suaminya, Nurdin Basirun (62), Rabu (4/12/2019) siang di PN Khusus Tipikor, berikut curhatannya.
Curhat Istri Nurdin Basirun, Noorlizah: I Will Be Strong Waiting for Your Return
NOORLIZAH Nurdin (59), tak menghadiri sidang perdana suaminya, Nurdin Basirun (62), Rabu (4/12/2019) siang di PN Khusus Tipikor, Jl Gunung Sahari, Jakarta.
"Alhamdulillah ibu sehat di Singapura. Tapi beliau masih harus sering kontrol ke dokter. Jadi kemungkinan besar tak hadir," kata Muhammad Nur Hidayat, putra bungsunya kepada wartawan TRIBUNBATAM.id, Ichwan Nur Fadillah dengan putra keduanya, Senin (2/12/2019) lalu.
Di hari persidangan suaminya sbagai terdakwa, kasus dugaan gratifikasi terkait pemberian izin reklamasi wilayah laut di gugus kepulauan Batam, wanita berpaspor Singapura berdarah Bugis ini, menyampaikan curahan hatinya.
Melalui akun media sosialnya, Rabu (4/12/2019), mantan legal affair departemen di maskapai dunia di Singapura ini, coba menguatkan diri dan suaminya.
Inilah kali kedua Noorlizah "curhat" terbuka tentang status hukum yang mendera suaminya.
Saat lelaki yang memberinya satu putri dua putra ini ditahan KPK, 12 Juli 2019 lalu, Puang Noor Lizah juga curhat di akun makroblognya.
Namun Kemarin, Wanita berhijab ini menegaskan sikap dan upaya menghadapi proses hukum terakhir sebelum vonis pengadilan, awal tahun 2020.
• Sidang Perdana Gubernur Kepri Non Aktif, Putra Nurdin Basirun Tak Sempat Bicara dengan Ayahnya
"My Dearest Capt.... whatever will be will be..... (Kapten Tersayangku, apapun yang terjadi-terjadilah). Ikhtiar sudah, doa (juga) sudah dari orang-orang Yang mencintaimu," kata Noorlizah mengawali tulisannya.
Di paragraf kedua, nenek tiga cucu ini juga melanjutkan kepasrahannya..
"Sekarang tinggal keputusan dari Allah SWT. Apa pun itu kami ikhlas..., ridho dan Terima. "
Dia melanjutkan; "Nama you tetap Harum pada orang2 Yang kenal dan menyayangi you... tetaplah jadi kepribadian Yang selalu disayangi orang ramai. "
Menggunakan Singlish (Singapuran English), Noor Lizah memuji ketabahan sang suami, selama lima bulan mendekam di terungku KPK.
"Bagi I...., You adalah lelaki teragung Yang membuat I berbahagia. And you akan selalu menjadi kekasih I Di dunia dan Di syurga.... "
Dalam bahasa Inggris, Noor Lizah pun seakan menegaskan kesetiannya menanti hingga suaminya menuntaskan masa hukuman badan.
Laiknya istri pelaut ulung yang menunggu sang nahkoda di dermaga pulau, Noorlizah menegaskan sikapnya;
