HUMAN INTEREST
CURHAT Istri Nurdin Basirun, Noorlizah: I Will Be Strong Waiting For Your Return
Noorlizah Nurdin (59) tak menghadiri sidang perdana suaminya, Nurdin Basirun (62), Rabu (4/12/2019) siang di PN Khusus Tipikor, berikut curhatannya.
Nurdin pria kelahiran Moro, Pulau Karimun.
Sedangkan Noorlizah sudah karyawati bagian legal di perusahaan ternama di Singapura.
Nurdin adalah Gubernur Kepri (26 Mei 2016 - 13 Juli 2019).
Masa-masa Nurdin merintis karier politik di parlemen dan jadi kepala daerah dua periode (2001-2015) di kabupaten di Pulau Karimun, Noorlizah juga setia mendampingi.
Karena berstatus Warga Negara Asing (WNA) Noorlizah tak bisa menjabat ex officio Ketua Tim Pembina PKK Karimum (2005-2015) dan TP PKK Provinsi Kepri (2016-2019).
Toh, Noor Lizah banyak aktif di paguyuban sosial, lintas profesi, keagamaan, dan pendidikan nonformil.
Ketua (non aktif) DPW Partai Nasdem Kepri ini ditahan KPK, 146 hari lalu, atau 12 Juli 2019, empat hari setelah ulang tahunnya yang ke-62.
Sejak Oktober 2019 lalu, Nurdin menjadi satu dari empat terdakwa. Proses sidang di pemgadilan masih tahap pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut KPK Asri Irwan.
Di awal masa Nurdin menjabat Gubernur, menggantikan almarhun M Zani yang meninggal dunia di Jakarta, tahun 2016 lalu, media Singapura, Strait Times menurunkan artikel "kisah awal percintaan" Nurdin dan Noorlizah.
Nurdin tumbuh di keluarga miskin di Moro, Pulau Karimun di era 1970 hingga 1980-an awal.
Kala itu, Karimun masih jadi salah satu kecamatan dari Provinsi Riau.
Provinsi Kepri pun belum mekar.
Nurdin dikaporkan tinggal digubuk kayu dengan orang tuanya dan 14 saudara kandung. Bagi mereka uang adalah hal yang langka.
"Saya menjual kue Melayu, membawa air dari sumur ke rumah untuk membantu keuangan keluarga. Saya hemat dan bisa membeli rumah dan mobil sendiri," kata Nurdin saat di wawancara di Singapura bersama istrinya
INoor Lizah mengenang suaminya, sebagai pria yang hanya mengurus hal penting, besar dan menghindari hal-hal remeh temeh.
