BINTAN TERKINI
Hujan Deras, Permukiman Warga di Bintan Timur Terancam Terendam Banjir
Bhabinkamtibmas, Lurah Sei Lekop dan Babinsa Sei Lekop serta Tagana Bintan melaksanakan pengecekan lokasi titik rawan banjir di RT 02, Rw 01
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Hujan deras yang seharian terjadi di wilayah Kabupaten Bintan, membuat permukiman warga di wilayah Kelurahan Sei Lekop yang berada di Gang Kangkung RT02/RW 01, Kecamatan Bintan Timur mengalami genangan air.
Akibatnya, ada sebanyak 12 rumah yang dikhawatirkan akan dimasuki air dan kebanjiran, jika intensitas hujan terus melanda wilayah Bintan, khususnya di Kecamatan Bintan Timur.
Atas hal itu, Bhabinkamtibmas, Lurah Sei Lekop dan Babinsa Sei Lekop serta Tagana Bintan melaksanakan pengecekan lokasi titik rawan banjir di RT 02, Rw 01 Kelurahan Sei Lekop..
Lurah Sei Lekop, Riswan menuturkan, adapun penyebab terjadinya genangan air tersebut dikarenakan drainase yang kecil tidak mampu menampung debit air dan derasnya air.
Apalagi di wilayah RT 02 Rw 01 Kelurahan Sei lekop ini, merupakan daerah dataran rendah yang mana sebagian pembuangan air di wilayah Sei Lekop melewati daerah ini.
Sehingga dikhawatirkan air akan membanjiri rumah warga jika intensitas hujan terus melanda wilayah Bintan.
• Bupati Bintan Apri Sujadi Beri Bantuan Sembako Korban Bencana Alam di Tambelan
"Warga sekitar mengaku khawatir akan hal itu, karena itu kita melakukan pengecekan titik rawan banjir di Kelurahan Sei Lekop," tuturnya, Rabu (11/12/2019).
Riswan juga menyampaikan, dalam waktu dekat pihak kelurahan akan mewacanakan kegiatan goro bersama di alur drainase sepanjangan 200 meter.
"Hal ini akan kita lakukan bersama Kapolsek Bintan Timur, Koramil 02 Bintan beserta unsur-unsur yang ada di Kelurahan Sungai Lekop," terangnya.
Riswan berharap, agar dilakukan patroli dan sambang secara intens di wilayah yang sudah dideteksi rawan banjir, khususnya di Sei Lekop.
"Kita akan berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk penanganan banjir. Diharapkan kepada pemerintah daerah agar segera merealisasikan pembuatan drainase yang besar untuk menampung banyak dan derasnya air pada saat musim hujan," terangnya.
• Polres Bintan Gelar Apel Pasukan Penanggulangan Bencana, Ini Pesan Kapolres
Sementara itu, Kapolsek Bintan Timur AKP Krisna Ramadhani yang turun bersama anggotanya memantau titik banjir di wilayah Bintan Timur menuturkan, ada berapa titik banjir yang sudah terdata akibat hujan turun deras di wilayah Kecamatan Bintan Timur.
Diantaranya wilayah RW 006 Kampung Kuala Lumpur Kelurahan Kijang Kota sebanyak 5 rumah masuk air.
Berikutnya, wilayah RW 004 Kampung Budi Mulya sebanyak 3 rumah masuk air, dan Kampung Baru Sei Lekop sebanyak 12 rumah.
"Ketinggian air masuk ke rumah warga kisaran 5 cm sampai dengan 15 cm, tidak ada korban jiwa dan kerugian materil," ucap Krisna Ramadhani.
Krisna menyebutkan, dia bersama anggotanya langsung menuju tempat kejadian untuk melakukan pengecekan dan membantu masyarakat melakukan evakuasi barang-barang.
• KRONOLOGI Terbakarnya Mobil KIA di Bintan, Korban Terpaksa Jalan ke RS Karena Tak Ada yang Tolong
"Setelah kita dapat informasi dari warga dan lurah setempat, kita langsung turun bersama anggota ke lokasi, mengecek dan membantu warga untuk mengevakuasi barang-barangnya," ucapnya.
Krisna menyebutkan, adapun penyebab banjir diduga akibat kecilnya parit, dan sumbat, ditambah lagi durasi hujan yang turun cukup lama.
Kejadian ini hampir setiap tahun terjadi, ditambah lagi wilayah tersebut dataran rendah, dan Kampung Kuala Lumpur berdekatan dengan laut.
"Nah karena itu Polsek akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah, dan akan melakukan gotong royong bersama warga sekitar dalam waktu dekat ini," ungkapnya.
Selain Banjir, Warga Juga Terkena Tanah Longsor
Sebelumnya, banjir juga terjadi di tiga desa di Kecamatan Tambelan, Bintan.
Tak hanya banjir, sejumlah rumah warga juga dilanda musibah tanah longsor, Kamis (5/12) lalu.
Musibah itu terjadi saat banjir melanda tiga desa, Kamis (5/12/2019) lalu, sekitar pukul 09:45 Wib.
Pada musibah itu, air laut yang tinggi membuat air sungai meluap ke pemukiman warga.
"Setelah musibah banjir itu, saat itu jugalah puluhan rumah di Kecamatan Tambelan juga terkena tanah longsor," kata Kapolsek Tambelan Ipda Misyamsu Alson, Minggu (8/12/2019).
Misyamsu Alson menuturkan, adapun daerah yang terkena dampak tanah longsor diantaranya terjadi di Kelurahan Teluk Sekuni dan Desa Batu Lepuk dan Desa Kampung Hilir, Kecamatan Tambelan.
• Berangsur Surut, Warga dan Polisi di Tambelan Bintan Bersihkan Lumpur Sisa Banjir
"Musibah tanah longsor itu kebanyakan mengenai belakang rumah warga. Salah satunya seperti di belakang rumah warga bernama Hendri Sanusi mengakibatkan dinding belakang rumahnya jebol," tuturnya.
Misyamsu Alson melanjutkan, di belakang rumah warga bernama Johan, juga terjadi tanah longsor dan mengakibatkan jalan raya tertutupi oleh tanah.
Selanjutnya, di rumah Rosmiati dan Hendi, air tanah masuk ke rumah. Bahkan sarana publik juga terkena bencana tanah longsor.
"Yakni di belakang bekas Surau Al Falahuddin dan belakang TPA di RT 002 RW 001 Kelurahan Teluk Sekuni," terangnya.
Dampak musibah tanah longsor juga melanda Desa Lepuk, tepatnya di belakang kantor lama Desa Batu Lepuk mengakibatkan tanah menutupi jalan raya.
Sedangkan di Desa Kampung Hilir, tanah longsor mengakibatkan tanah samping kebun PKK Desa Kampung Hilir di RT 005 RW 002 yang mengakibatkan Gudang Mesin Lampu milik warga bernama Edy Mulyadi tertimbun Tanah.
"Saat kejadian itu, kita dari kepolisian Polsek Tambelan langsung membantu warga memindahkan barang dan membantu masyarakat membuka jalan raya yang tertimbun tanah, dan kita juga mengimbau warga yang tinggal didaerah tebing untuk mengungsi," ungkapnya.
Pemkab Bintan Gelar Rapat Terbatas
Sebelumnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan mengadakan rapat terbatas mengenai penanggulangan bencana banjir di Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan.
Rapat itu digelar setelah bencana banjir yang menggenangi tiga desa.
Rapat dipimpin oleh Asisten 1 Setda Kabupaten Bintan Sutiyoso serta dihadiri oleh Camat Tambelan Sofyan, Kapolsek Tambelan Missyamsu Alson dan unsur OPD Kabupaten Bintan terkait di Ruang Rapat 2 Kantor Bupati Bintan, Jumat (6/12/2019.
Beberapa langkah segera dilakukan Pemerintah Daerah yang berkoordinasi dengan unsur kecamatan dan desa terkait masa-masa tanggap darurat dan transisi pemulihan.
"Berdasarkan arahan Bupati Bintan Apri Sujadi, untuk segera dibentuk Posko dan Dapur Umum Tanggap Darurat di sana yang terdiri dari berbagai unsur," ujarnya, Jumat (6/12/2019).
Ia menuturkan, hasil rapat diketahui bahwa banjir terjadi karena hujan dua hari berturut-turut ditambah lagi dengan air laut yang pasang.
Meskipun dari laporan terakhir kondisi di lapangan banjir sudah surut, namun langkah antisipasi tetap dilakukan guna mengantisipasi banjir susulan akibat curah hujan yang tinggi.
"Fokus kami pada masa tanggap darurat 14 hari pertama. Kami juga mengerahkan seluruh OPD Kabupaten Bintan untuk mengumpulkan bantuan dalam bentuk sembako, sandang dan perlengkapan yang dibutuhkan dilapangan serta menggalang program dompet peduli paling lambat minggu ini sudah terkumpul, sebelum transportasi kapal laut yang ke sana tanggal 10 Desember ini," ungkapnya.

Camat Tambelan Sofyan menjelaskan, dampak banjir di Kecamatan Tambelan, Bintan mengganggu aktivitas masyarakat ke beberapa fasilitas umum.
Tindak lanjut rapat akan segera dilaksanakan dimana posko tanggap darurat akan di tempatkan di rumah balai adat desa.
"Tanah longsor juga terjadi di SLTP 14 Bintan, Mesjid JAMI dan Kantor Desa Kukup akibat hujan lebat dan air pasang. Posko tanggap darurat akan kita bentuk, guna menangani sebelum dan sesudah bencana," ungkapnya.
Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri surut.
Sejumlah warga pun mulai membersihkan rumahnya dari sisa-sisa sampah yang terbawa air ke pemukiman warga.
Tidak hanya warga, aparat kepolisian juga bergotong royong membersihkan sisa-sisa lumpur yang menutupi pemukiman warga dan jalan.
"Air sudah surut, sementara kondisi curah hujan saat ini di kecamatan tambelan masih gerimis," ucap Kapolsek Tambelan Ipda Missyamsu Alson, Jumat (6/12/2019).
Pemerintah Kabupaten Bintan, menurut Alson menggelar rapat kordinasi rencana penanggulangan bencana banjir di Kecamatan Tambelan, Jumat (6/12) pagi.
Alson menambahkan, Pemkab Bintan akan melakukan pengiriman bantuan ke Tambelan. Pemberangkatan menunggu jadwal kapal dan koordinasi dengan BMKG.
Pemerintah Kabupaten Bintan dan pihak kepolisian membuat posko tanggap darurat yang berlokasi di Samping Rumah Adat kecamatan, Kecamatan Tambelan.
Posko itu juga akan dibuat dapur umum, tenaga medis, dan keamanan untuk siap siaga menyikapi bencana banjir yang terjadi Kamis (5/12) kemarin.
"Posko ini akan tetap akan tetap melayani dan berdiri sampai bencana tersebut dianggap aman. Untuk pengiriman bantuan, kami tinggal menunggu," ucapnya.
Ketinggian Air Satu Meter
Tiga desa di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan dilanda banjir, Kamis (5/12/2019).
Banjir ini terjadi setelah curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Tambelan sejak dua hari terakhir.
Ketinggian air sungai yang meluap hingga 1 meter menggenangi tiga desa yakni Desa Batu Lepuk, Desa Kampung Melayu dan Desa Kampung Hilir.

Polisi membantu proses evakuasi warga salah satu desa di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri Kamis (5/12/2019). Tiga desa tergenang air setelah hujan lebat mengguyur pulau itu selama dua hari. (tribunbatam.id/istimewa)
"Iya benar ada tiga desa tergenang banjir pagi tadi," ujar Kapolsek Tambelan Ipda Missyamsu Alson.
Ipda Missyamsu Alson mengungkapkan, banjir di Desa Batu Lepuk dan Desa Kampung Melayu dikarenakan meluapnya air di Sungai Bentayan Desa Batu Lepuk meluap.
Hal yang sama juga menerpa Desa Kampung Hilir, dimana disebabkan oleh meluapnya air di Sungai Simbat Desa Kampung Hilir.
Banjir tiga desa di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri Kamis (5/12/2019). (tribunbatam.id/istimewa)
Kapolsek Tambelan itu mengungkapkan, sebanyak 30 unit rumah di RT 001 dan RT 002 dan Kantor KUA Tambelan tengenang air di Desa Batu Lepuk.
Selain itu, 7 rumah yang berlokasi di RT 003 dan RT 002 di Desa Kampung Melayu juga tergenang air akibat banjir.
Kemudian di Desa Kampung Hilir, ada sekitar 5 rumah yang berlokasi di RT 006 dan SD Negeri 005 Tambelan..

"Ada puluhan rumah yang kebanjiran, termasuk satu sekolah SD di kecamatan tambelan," ungkapnya.
Alson juga menyebutkan, pihaknya telah mengevakuasi sejumlah anak sekolah dan membantu warga.
Ia menambahkan, banjir di Kecamatan Tambelan berangsur surut sekitar pukul 12 siang.
Polisi membantu proses evakuasi warga salah satu desa di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri Kamis (5/12/2019). Tiga desa tergenang air setelah hujan lebat mengguyur pulau itu selama dua hari. (tribunbatam.id/istimewa)
Beberapa warga mulai membersihkan rumah mereka masing-masing dari sampah dan lumpur tanah akibat banjir.
"Kami tadi turut membantu sejumlah anak sekolah dalam kejadian banjir tersebut," ucapnya.. (tribunbatam.id/alfandisimamora)