HEADLINE TRIBUN BATAM
Negara Rugi Rp 13,7 Triliun, Disinyalir Ada Korupsi Raksasa di Asuransi Jiwasraya
Kejaksaan Agung menemukan tindak pidana korupsi terkait kegagalan bayar atau default polis asuransi di perusahaan asuransi Jiwasraya.
Kejaksaan Agung belum bersedia mengungkapkan siapa calon tersangka dari perkara ini. Kejaksaan Agung akan mengungkap ketika fakta dan bukti telah memadai termasuk ketika penghitungan kerugian negara ada.
"Kalau jumlahnya, sekitar 89 orang yang sudah kami periksa," kata Adi. (Tribun Network/igm/sen)
Penyakit Sudah Lama
Presiden Joko Widodo mengatakan persoalan gagal bayar polis asuransi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah berlangsung selama bertahun-tahun. Pemerintah sedang mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Jokowi menyampaikan hal tersebut di sela-sela kunjungannya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12). Menurut Jokowi persoalan Jiwasraya telah berlangsung selama 10 tahun.
"Ini persoalan yang sudah lama sekali, mungkin 10 tahun yang lalu," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, persoalan Jiwasraya memang tidak mudah untuk diatasi. Namun demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah rapat untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Gambaran solusinya sudah ada. Kita sedang mencari solusi itu. Sudah ada, semuanya masih dalam proses," kata Jokowi.
Erick Thohir mengatakan butuh waktu untuk mengatasi persoalan Jiwasraya. Erick meyakini persoalan ini akan rampung dalam enam bulan ke depan. Erick menuturkan satu dari sekian solusinya adalah membentuk holdingisasi pada perusahaan asuransi.
"Supaya nanti ada cash flow juga untuk membantu nasabah yang hari ini belum mendapat kepastian, tapi hari ini yang mesti saya tekankan adalah restrukturisasi, sehingga prosesnya pasti berjalan," ujar Erick pada kesempatan yang sama.
Dugaan praktik korupsi di Jiwasraya terjadi seiring terbitnya produk JS Saving Plan pada rentang 2013 sampai 2018.
Produk ini menawarkan persentase bunga tinggi yang cenderung di atas nilai rata-rata berkisar 6,5 persen hingga 10 persen. Berkat penjualan produk ini, Jiwasraya memperoleh pendapatan total dari premi sebesar Rp 53,27 triliun.
Direksi lama diketahui menempatkan dana nasabah pada saham-saham 'gorengan' yang dikelola Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro.
Di antaranya saham PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Hanson Internationl Tbk (MYRX), PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO), dan PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN).
Dari informasi yang dikumpulkan, saat ini Hendrisman Rahim merupakan pimpinan di perusahaan asuransi PT Advista Life yang berafiliasi dengan PT Pool Advista Finance Tbk yang menjadi satu dari 14 perusahaan manajer investasi, pengelola portofolio investasi Jiwasraya.
Hary Prasetyo saat ini beraktivitas di Kantor Staf Presiden. (Tribun Network/igm/sen)