Konflik Laut Natuna

Konflik Laut Natuna, Presiden Jokowi: Sekali Lagi, Kedaulatan Tidak Bisa Tawar-menawar

Kunjungan Presiden Jokowi ke Natuna untuk memastikan penegakan hukum dan kedaulatan Laut Natuna.

(KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)
Ilustrasi/ Konflik Laut Natuna, Presiden Jokowi: Sekali Lagi, Kedaulatan Tidak Bisa Tawar-menawar 

Dalam kunjungannya itu, Presiden Jokowi melihat secara langsung Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna. Presiden juga bertemu dengan nelayan di lokasi tersebut. 

Dalam pertemuannya, Jokowi menegaskan Natuna merupakan milik Indonesia.

Jokowi menegaskan agar tidak ada sejumlah pihak yang ragu akan sikap Pemerintah Indonesia soal konflik laut Natuna. 
Presiden Jokowi bertemu para nelayan di Natuna
Presiden Jokowi bertemu para nelayan di Natuna (YouTube metrotvnews)

"Kenapa ini saya sampaikan? Di Natuna ada penduduknya sebanyak 81 ribu. Di sini juga ada bupatinya, gubernur dan semuanya. Jangan sampai ada yang bertanya dan meragukan," ujarnya.

Jokowi menegaskan, tidak boleh ada tawar-menawar untuk kedaulatan.

"Sekali lagi, kedaulatan itu tidak bisa dan tidak ada yang namanya tawar-menawar," tegas Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menanggapi terkait kapal-kapal Cina yang masuk di wilayah perairan Natuna.

Mantan Wali Kota Surakarta ini mengaku telah mengonfirmasi kepada Panglima TNI terkait posisi kapal-kapal asing tersebut.

"Kita juga harus tahu apakah kapal negara asing masuk kedalam teritorial kita atau tidak. Saya sudah tanyakan ke Panglima. Tidak ada yang masuk ke teritori kita. Tidak ada. Yang ada masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Itu semua kapal bisa lewat," katanya.

Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. (TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO)

Presiden juga meminta agar semua pihak dapat membedakan antara wilayah teritorial dengan ZEE Indonesia.

"Tolong ini dibedakan, kalau dicampur aduk nanti kita bingung. Tapi hati-hati kalau dia (kapal asing) mencuri ikan, itu baru boleh diusir atau ditangkap," jelas Jokowi.

Setelah bertemu nelayan, Jokowi menyambangi pelabuhan di Teluk Lampa Natuna tempat KRI Usman Harun sandar.

Dikutip dari laman resmi Sekretariat Presiden, kepala negara beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Jokowi dan rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad pukul 09.10 WIB.

Jokowi disambut oleh Plt. Gubernur Kepulauan Riau, H Isdianto, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI, Laksamana Madya TNI Yudo Margono.

Selain itu, turut hadir Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadilah, dan Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol Andap Budi Reviato juga turut menyambut kedatangan Presiden RI ini.

Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. (TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved