TKI di Singapura Sajikan Makanan Dengan Campurkan Darah Haid Hingga Air Kencing Untuk Majikan

Dari hasil pemeriksaan diketahui kalau TKI bernama Diana ini mencampuri makanan untuk majikan dengan menggunakan darah Haid dan air kencing.

Editor: Eko Setiawan
SURYAMALANG.COM/kolase TribunMakassar/TribunKaltim
Perbuatan Menjijikkan TKI Campur Makanan Majikan dengan Air Kencing & Darah Haid, Tega Mencuri Uang 

Kekerasan yang awalnya hanya sebatas verbal berubah menjadi kekerasan fisik.

Pihak pengadilan mencatat Zariah paling banyak melakukan tindak kekerasan terhadap korban, mulai dari menghantam bagian belakang kepala dan mulut korban dengan palu, memukul telinga kiri dan dahi korban masing-masing dengan tiang bambu serta alu batu.

Zariah juga terbukti menikam bahu TKI berusia 39 tahun itu dengan gunting, melukai lengan korban menggunakan parang dan mematahkan jari kelingking kiri korban.

Tindak kekejaman yang dilakukan Zariah itu telah menyebabkan Khanifah mengalami cacat fisik permanen.

TKI itu mengalami kerusakan telinga kiri, bekas luka permanen di dahi, belakang kepala dan bahu, serta jari kelingking kiri yang tidak dapat lagi dipergunakan secara normal.

Kasus Penganiayaan Terburuk

"Ini adalah kasus penganiayaan terhadap PRT yang terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah Singapura. Pesan lantang harus disampaikan melalui kasus ini bahwa pengadilan Singapura tidak akan mentolerir perlakuan sewenang-wenang terhadap PRT," kata Wakil Jaksa Penuntut Umum Tan Wen Hsien di persidangan.

Tan menambahkan, korban bukan hanya mengalami teror secara fisik namun juga secara psikologis.

Zariah, menurut pengadilan, tidak mengizinkan Khanifah untuk menggunakan telepon dan menghubungi keluarganya di Indramayu.

Korban juga dilarang berkomunikasi dengan tetangga.

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Selain itu, dia juga diminta menepi ke dapur jika ada tamu keluarga Zariah yang berkunjung. Khanifah menuturkan kepada hakim dan jaksa akan trauma berat yang dialaminya.

"Saya masih ketakutan ketika melihat mantan majikan saya itu di pengadilan. Saya khawatir dia akan menyerang saya lagi," ujarnya.

Khanifah juga berujar jika dia merasa malu dengan kondisi fisiknya sekarang karena banyak yang merasa jijik ketika bertemu dengannya.

Penganiayaan yang dialami Khanifah terungkap saat dia berhasil pulang ke Indonesia pada Desember 2012.

Suami Khanifah kaget melihat kondisi tubuh istrinya dan segera melapor ke agen TKI yang mengirim Khanifah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved