KARIMUN TERKINI
Setelah Kepergian Khairunisa Remaja di Karimun, Begini Perubahan Sikap Orangtuanya
Kedua orangtua kandung Khairunisa masih terguncang. Bahkan saat ini ibu kandung Khairunisa, Siti Rahana tidak berada di Karimun.
3. Berlangsung Selama Dua Jam
Proses autopsi jenazah Khairunisa (15) berlangsung sekitar dua jam.
Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kepri memulai proses autopsi sekitar pukul sembilan pagi Selasa (26/11/2019).
Proses autopsi yang dilakukan oleh empat orang Tim Biddokkes Polda Kepri dan dibantu anggota Satreskrim Polres Karimun itu selesai sekitar pukul 11 siang.
Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mencari titik terang kasus kematian Khairunisa.
"Hari ini dilaksanakan pemeriksaan metode antropologi. Apabila Tim Biddokkes Polda Kepri membutuhkan tes DNA, maka akan dilakukan pembanding dari tengkorak atau tulang untuk diperiksa," kata Herie.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari pemeriksaan dari Tim Biddokkes Polda Kepri.
4. Permintaan Keluarga
Proses pembongkaran makam dan autopsi jenazah Khairunisa merupakan permintaan dan atas izin pihak keluarga.
Ini berdasarkan pernyataan Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono.
Herie pun masih menunggu hasil dari Tim Biddokkes.
Ayah Khairunisa, Herianto sebelumnya berharap dengan proses pemeriksaan hingga penggalian makam yang dilakukan, kepolisian dapat mengungkap misteri kematian putri perempuannya itu.
"Mudah-mudahan tidak sia-sia. Kami ikhlas jika dengan cara ini bisa mengungkapkan kebenaran," ungkapnya dengan lirih.
• Makam Dibongkar, Ayah Khairunisa: Kami ikhlas jika cara ini bisa mengungkapkan kebenaran
Pihak keluarga telah menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.
Apabila Khairunisa menjadi korban pembunuhan, Herianto berharap agar pelakunya segera terungkap.
"Kami sudah serahkan kepada yang berwajib. Jika memang dengan cara ini, maka segeralah terungkap pelakunya," kata Herianto.
5. Tim ambil sampel tulang
Tim DVI Biddokkes Polda Kepri mengambil sampel tulang di makam Khairunisa di TPU Teluk Air, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri Selasa (26/11/2019) siang.
Dokter forensik Polda Kepri, Iptu dr Leonardo merasa proses autopsi yang dilaksanakan telah cukup.
Autopsi dilakukan untuk mencari titik terang dalam memastikan identitas jenazah serta penyebab dari kematiannya.
Pihaknya melakukan indentifikasi personal dan autopsi terhadap sisa tubuh Khairunisa.
"Kami tinggal mengolah data dengan standar-standar yang ada. Sisa dari tubuhnya kan tinggal tulang. Yang diambil tulangnya," jelas dokter yang juga bertugas di Urkes Polresta Barelang itu.
Meski sudah melakukan autopsi, pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan. Hasil autopsi, menurutnya akan disampaikan ke penyidik Satreskrim Polres Karimun yang menangani kasus ini.
Menurutnya, ada hal-hal rahasia yang membatasi penyampaian mengenai hal ini kepada publik.
"Kami bersama tim mencari sebanyak-banyaknya bukti. Yang kami dapatkan disampaikan ke penyidik. Sebenarnya bisa disimpulkan. Tapi ada rahasia kedokteran dan rahasia penyidikan.
Sementara, kesimpulan-kesimpulan kami keep dan sampaikan ke penyidik. Jika kasus sudah terang dan jelas pasti penyidik akan sampaikan," ucapnya.
Melihat Nilai Khairunisa di Ijazah, Kepsek: Anaknya Memang Pintar
Khairunisa terakhir bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Islamiah Yaspika.
Ia diketahui belum lama menyelesaikan Ujian Nasional tingkat SMP.
Secarik ijazah tanda kelulusan yang dikeluarkan Kementerian Agama bernomor 016/MTs.32.02.109/PP.01.1/2019 milik Khairunisa masih disimpan oleh pihak sekolah.
Dari nilai terakhirnya, Khairunisa tergolong anak yang pintar. Tidak ada nilai yang dibawah 70. Itupun hanya beberapa mata pelajaran saja yang bernilai 70 an.
Pada mata pelajaran Bahasa Arab Ia memperoleh nilai 87, tulisan Arab-Melayu 87, Alquran-Hadits 84 dan nilai Akidah-Akhlaknya 84.
Selain itu dari empat mata pelajaran yang masuk ke Ujian Nasional Khairunisa memperoleh nilai rata-rata Khairunnisa sebesar 49,9.
"Bahasa Indonesia paling tinggi, dapat 84.0," kata Kepala Sekolah MTs Yaspika Karimun, Nurbit Siman.
Selama bersekolah di MTs Yaspika Karimun, Khairunisa selalu masuk ranking 10 besar. Ia juga dikenal pintar membaca Alquran dengan morotal atau bacaan yang indah.
"Murotalnya menurut saya indah," tutur Nurbit.
Saat ini polisi masih melakukan penelusuran terkait penyebab kematian Khairunisa yang ditemukan telah menjadi tupang-belulang di semak-semak kawasan Coastal Area, Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tanggal 25 Oktober 2019 itu.
(tribunbatam.id/Elhadif Putra)