Siswi SMK Anambas Diduga Jadi Korban Dibully, SMKN 2 Tanjungpinang Siap Terima Keinginan Pelajar

Kepala Sekolah SMKN 2 Tanjungpinang siap menerima keinginan pelajar siswi sebuah sekolah kejuruan di Anambas yang diduga menjadi korban bully.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
Kepala SMKN 1 Anambas Tugiono saat menjelaskan persoalan bully siswinya oleh oknum guru sekolah di Kantor DPRD Kepri di Tanjungpinang, Selasa (21/1/2020). 

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri sebelumnya melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait siswi SMK Anambas yang merasa dibully hingga enggan bersekolah.

Usai penjelasan dari Kepala Sekolah SMKN 1 Anambas Tugiono, kini giliran siswi korban bully, Ar diberi kesempatan bicara oleh Wakil Ketua Komisi lV DPRD Kepri Sirajudin Nur.

Dalam pengakuannya, ia membantah pernyataan kepala sekolah atas dirinya berpegangan tangan, dan berbuat mesum saat berada di dalam kapal roro.

"Nggak ada saya pak pegangan tangan sama pacar saya. Nggak mungkinlah seperti itu, kan banyak orang di sana, apalagi sampai dibilang mesum," ujarnya membantah, dan langsung mengeluarkan air mata, Selasa (21/1/2020).

"Kenapa nggak mau saya sekolah, karena saya sudah malu. Satu sekolah tahunya saya melakukan mesum saat di roro itu, saya malu pak, nama baik saya sudah tercemar," sebutnya masih dalam kondisi menangis.

Ia melanjutkan, oknum guru yang mengeluarkan kata kasar tersebut meminta dirinya memanggil orang tua siswi itu.

 Perlukah Kartu Ujian Tes CPNS di Anambas Dilegalisir? Ini Penjelasan BKPSDM

 Peminat Calon Panitia Pemilihan Kecamatan di Bintan Minim, Baru 31 Pendaftar, Tersisa 3 Hari Lagi

"Guru itu ada manggil saya ke kantor, dan bilang panggil orang tua kamu ke sekolah. Pas orang tua datang, orang tua saya malah dihina pak," sebutnya.

Ia pun seakan tidak terima pada perlakuan oknum guru agama itu. Sebab, beberapa waktu lalu pernah ada siswa-siswi yang dipergoki berbuat mesum, namun tidak separah apa yang dirasakan dirinya.

"Padahal pernah ada benar-benar soal kasus mesum, tapi tak seperti ini kali, seperti yang saya rasakan," ujarnya kembali.

Alasan tidak bersekolah, siswi tersebut mengaku belum mendapat surat pindah dari SMKN 1 tersebut.

"Jadi bukan saya nggak mampu pindah sekolah. Tapi surat pindah belum dikeluarkan pihak sekolah," ujarnya yang menyudahi kesempatan berbicara pada pertemuan tersebut.

Penjelasan Kepala SMKN 1 Anambas

Dalam pertemuan di Komisi lV DPRD Kepri, Kepala SMKN 1 Anambas diberikan kesempatan dahulu untuk menceritakan persoalan yang terjadi.

Tugiono menyampaikan, perkataan kasar tersebut berawal dari teguran guru agama yang tidak direspon oleh sang siswi.

"Jadi saat itu 2 November 2019 lalu si anak ini sedang berada di kapal roro. Siswi tersebut dengan seorang teman laki-lakinya duduk di atas motor. Hanya saja posisinya si wanita di depan, laki-laki di belakang, sambil pegangan tangan. 

Jadi guru agamanya ini melihat dan langsung menegur dua siswanya itu," ujarnya dalam pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi lV Sirajudin Nur dan turut serta dihadiri anggota Komisi, serta pihak KPPAD, Disdik Kepri, dan Sekolah, Selasa (21/1/2020).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved