Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Belum Temukan Penumpang Terindikasi Virus Corona

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungpinang memantau pergerakan orang mengantisipasi masuknya virus Corona. Pihaknya belum menemukan itu.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUN BATAM/THOMM
Aktivitas Penumpang di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang. Otoritas karantina pelabuhan di Tanjugpinang terus memantau penumpang yang datang dan berangkat melalui pelabuhan antisipasi masuknya virus Corona. 

TRIBUNBATAM.id,TANJUNGPINANG - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)  Kelas II Tanjungpinang memantau pergerakan orang mengantisipasi masuknya virus Corona. 
Sampai saat ini, belum ada ditemukan penumpang maupun Warga Negara Asing (WNA) yang terpapar virus Coronavirus (nCoV) itu. 
"Sampai hari ini yang kita temukan tidak ada yang terpapar virus tersebut," kata Kepala KKP Kelas II Tanjungpinang, Agus Jamaludin saat dihubungi TribunBatam.id, Minggu (26/1/2020).
 
 
Ia menyampaikan, petugas yang ditempatkan di pintu kedatangan baik pelabuhan, maupun bandara selalu bekerja mengecek setiap penumpang yang datang.
"Petugas kami di seluruh wilayah kerja bertugas sesuai SOP dalam mengecek setiap penumpang dengan alat pendeteksi suhu," ujarnya.
Agus mengungkapkan, jumlah penumpang yang datang maupun berangkat lewat pelabuhan maish terpantau normal, meski kabar virus Corona menjadi perhatian publik. 
"Sampai sejauh ini masih normal saja laporan yang kita terima. Sebab, memang belum ada juga seperti di Malaysia, dan Singapura yang terjangkit. Kalau hanya terindikasi juga masih belum ada hasil, mudah-mudahan cepat sembuh yang di Singapura itu," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, sampai saat ini belum ada peringatan dari pemerintah pusat untuk melarang warga negara indonesia berpergian ke luar negeri.
"Belum ada sampai saat ini akan peringtan itu. Artinya untuk Indonesia, khususnya di daerah Kepri aman," sebutnya.
Ia pun memberikan informasi, bahwa akan mengadakan sosialisasi ke sejumlah intansi di Tanjungpinang terkait virus corona.
"Rencanaya besok. Harapannya agar bisa sama-sama melakukan pencegahan dan kewaspadaan," sebutnya.
Kabar Hoaks Virus Corona Masuk Karimun
Kabar soal masuknya virus Corona ke Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dibantah Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polres Karimun, AKP Komarudin. 
Ia membantah soal kabar yang berkembang di media sosial yang menyebutkan 2 penumpang dari Malaysia yang terpapar virus Corona dan sedang dalam pemeriksaan petugas karantina.
"Saya sudah koordinasikan dengan kantor pelayanan pelabuhan. Tidak ada yang terdeteksi virus corona sampai saat ini," kata Komar pada TribunBatam.id, Minggu (26/1/2020) sekira pukul 13.30 WIB. 
 
 
Komar menyebutkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Karimun terus melakukan pemantauan terhadap penumpang yang datang, terutama dari luar negeri.
"Mereka selalu memonitor penumpang yang datang dari Singapura dan Malaysia," sebut Komar.
Diketahui saat ini virus Corona cukup menghebohkan masyarakat.
Kabupaten Karimun sendiri merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Bahkan ada kapal-kapal ferry penumpang di Karimun yang memiliki rute pelayaran langsung ke Malaysia dan Singapura.

Pernyataan Kadinkes Bintan

Kabar masuknya virus Corona ke Provinsi Kepri sebelumnya terjadi di Kabupaten Bintan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni membantah adanya turis asal China yang masuk di Bintan terinfeksi  Virus Coronavirus (nCoV) atau virus corona yang saat ini mewabah di Cina.

Memang beberapa hari lalu, ada dua orang turis dari Wuhan China ke Singapura dan datang ke Bintan terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner dan berbunyi.

Namun, setelah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan dan ronsen sesuai aturan pengecekan virus oleh petugas, kedua turis itu tidak sedang mengidap Virus Coronavirus (nCoV).

"Hanya saja saat itu suhu tubuhnya sedang panas, sehingga alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner berbunyi. Tapi setelah dicek tidak ditemukan turis itu mengidap virus tersebut," terangnya.

Sementara itu, saat disinggung mengapa kedua turis terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner, Gama menyebutkan kedua turis kondisi tubuhnya sedang panas dan bisa disebabkan karena sedang flu.

"Nah karena thermo scanner memang mendeteksi suhu tubuh yang panas, sehingga alat itu bunyi ketika kedua turis melewati alat itu di pelabuhan Bintan," ungkapnya.

Gama juga menyebutkan, untuk mengantisipasi pergerakan turis Singapura yang datang ke Kabupaten Bintan, Dinkes Kabupaten Bintan sudah koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bintan.

Hal ini untuk mengantisipasi agar virus Virus Coronavirus (nCoV) tidak sampai masuk Bintan.

"Nah sampai sejauh ini kita selalu berkoordinasi dengan pihak KKP dan belum mendeteksi adanya turis yang terjangkit Virus Coronavirus (nCoV). Kami juga meminta setiap turis dari Singapura yang hendak ke Bintan di-screening melalui Thermal Scanner yang sudah dipasang di Pelabuhan," tuturnya.

Gama juga menambahkan, bahwa Bintan merupakan wilayah pariwisata yang terkenal di dunia.

Sehingga banyak turis-turis asing yang datang ke Bintan untuk menikmati liburan.

Maka dari itu, KKP sudah melakukan screening di beberapa pintu masuk turis asing tersebut.

Di antaranya Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi dan Bandar Sri Udana Lobam, dan Pelabuhan Khusus Bintan Lagoon Resort (BLR) dan pelabuhan khusus resort lainnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved