PENGGUSURAN KIOS SIMPANG BARELANG

Ada yang Pasrah, Ini Reaksi Pedagang Soal Rencana Pelebaran Jalan di Simpang Barelang Batam

Hotmian berharap pemerintah jangan hanya melakukan penggusuran, tetapi memperhatikan nasib warga yang digusur

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/IAN SITANGGANG
Sejumlah pedagang di Simpang Barelang Batam mengaku kaget saat melihat rombongan Satpol PP mendatangi lapak dagangan mereka, Selasa (28/1/2020). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kesedihan juga dirasakan Hotmian (45), pedagang di Simpang Barelang, Batam, menyusul rencana pemerintah melebarkan jalan di Simpang Barelang dan berimbas pada pedagang di sana.

Ia mengatakan, kondisi Batam saat ini sangat sulit mendapatkan pekerjaan. Bahkan perusahaan di Batam, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang elektronik seperti di Muka Kuning Batam, membatasi umur pekerjanya.

"Kita ini umurnya sudah melebihi batas, tidak ada lagi perusahaan yang mau terima, seumuran kami ini juga sudah tidak sanggup bekerja di perusahaan, kita hanya menyambung hidup," kata Hotmian, Selasa (28/1/2020).

Ia mengatakan selain membuka usaha, tidak ada lagi pekerjaan yang cocok bagi dirinya.





"Umur sudah tua, anak-anak masih sekolah, kalau menyewa Ruko kita tidak sanggup. Jadi mau bagaimana," kata Hotmian.

Hotmian berharap pemerintah jangan hanya melakukan penggusuran, tetapi memperhatikan nasib warga yang digusur.

"Kalau usaha kita digusur, keluarga mau makan apa. Tolonglah kami warga miskin ini,"kata Hotmian.

Rasa Mau Mati, 20 Tahun Tinggal di Simpang Barelang Batam, Roisyah Sedih Tempat Tinggalnya Digusur

Lutut Roidah Gemetar & Lemas Lihat Puluhan Satpol PP Datangi Lapak di Simpang Barelang Batam

Wati, pedagang lainnya juga mengatakan mereka berjualan hanya cari makan dan menyambung hidup.

"Kita ini bukan cari kaya. Berapalah penghasilan yang kami dapatkan,"kata Wati.

Wati menceritakan dirinya sudah lama berjualan di simpang Barelang.

"Ini sudah mau sepuluh tahun lebih. Kalau mau digusur ya mau bilang apa,"kata Wati.

Ia mengaku selama ini mereka berjualan di sana, hanya mendukung pariwisata jembatan satu Barelang.

"Ya kita berjualan kan mendukung pariwisata juga, jadi wisatawan yang hendak ke Barelang, bisa belanja makanan ringan,"kata Wati.

Nurmaya, pedagang lainnya mengaku beberapa tahun belakangan usaha jualan mereka sudah susah.

"Sekarang ini sudah jarang orang berhenti. Tidak tahulah, jadi kita yang jualan ini juga untungnya tidak seberapa lagi," kata Nurmaya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved