Alasan Memilukan Kobe Bryant Selalu Pergi Memakai Helikopter, Bukan karena Kemewahan

Legenda LA Lakers, Kobe Bryant, meninggal dalam kecelakaan helikopter, Minggu (26/01/2020).

|
sport.yahoo
Kobe Bryant 

LA memiliki urbanisasi tata kota yang membuat volume lalu lintas di jalan tinggi.

Menurut perusahaan riset Inrix, pengemudi di LA kehilangan rata-rata 128 jam karena kemacetan pada 2018 lalu.

Kronologi Kecelakaan Helikopter

Dilansir TMZ Sports, kecelakaan bermula saat pilot helikopter menghubungi menara kontrol di Bandara Burbank pada Senin (27/01/2020) pukul 01.30 WIB.

Diketahui, helikopter telah berputar-putar selama sekitar 15 menit.

Menurut keterangan data pelacak penerbangan, helikopter yang ditumpangi Kobe, Gigi, dan tujuh orang lainnya telah berputar setidaknya enam kali.

Helikopter berputar pada ketinggian yang sangat rendah, yakni sekitar 875 kaki.

Diperkirakan, kondisi tersebut untuk menunggu hilangnya kabut.

Pilot akhirnya menuju ke utara di sepanjang tol 118.

Setelah itu, helikopter berbelok ke barat dan mulai terbang di atas tol 101, di sekitar Woodland Hills, California.

Pukul 01.40 WIB, cuaca semakin memburuk.

Helikopter menembus kabut tebal dan berbelok ke selatan.

Sayangnya, kendaraan mengarah ke daerah pegunungan.

Tiba-tiba, helikopter naik dengan cepat, dari sekitar 1.200 kaki menjadi 2.000 kaki.

Pukul 01.45 WIB, helikopter terbang ke gunung dengan ketinggian 1.700 kaki.

Data pelacak penerbangan menunjukkan bahwa mereka terbang sekitar 161 knot.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved