CEGAH VIRUS CORONA MASUK BATAM
Penumpang Terdeteksi Virus Corona, 12 Jam Lebih Awak Kapal MV Wavemaster 6 Dilarang Turun Kapal
Lebih dari 12 jam awak kapal MV Wavemaster 6 dilarang turun dari kapal. Hal ini dikarenakan seorang penumpang yang diduga terdeteksi virus corona.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Lebih dari 12 jam anak buah kapal MV Wavemaster 6 dilarang turun dari kapal. Hal ini dikarenakan adanya seorang penumpang yang diduga terdeteksi virus corona.
Bahkan kabar adanya penumpang yang diduga terdeteksi virus corona, tidak diberitahukan langsung kepada operator kapal dan pihak syahbandar.
"Sampai sekarang belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kepada kami. Hanya disampaikan secara lisan, ABK tidak boleh turun ke darat dari atas kapal," kata Manajer Operasional, Zenorega, Kamis (30/1/2020).
Zenorega menyayangkan jika benar ada soerang penumpang yang diduga terindikasi virus corona, seharusnya ABK MV Wavemaster 6 langsung di karantina saat itu juga.
"Seharusnya ABK langsung dikarantina atau diperiksa kesehatan jika ada salah satu penumpang diduga terindikasi virus corona. Sudah 12 jam di dalam kapal, baru ABK dibawa untuk di karantina sementara," katanya.
Menurutnya, MV Wavemaster 6 sudah dua kali berangkat bawa penumpang dan baru dilarang tidak boleh beraktifitas lagi.
Setelah menurunkan penumpang di Pelabuhan Internasional Batam Center, kapal tersebut berangkat membawa penumpang ke Harborfront Singapura. Selanjutnya dari Singapura kembali ke Batam dan kembali membawa penumpang.
"Saat mau berangkat lagi ke Singapura dengan membawa penumpang, pihak KKP langsung melarang dan menahan kapal tidak boleh berangkat. Seharusnya, saat itu ABK juga langsung dibawa dan dikarantina untuk diperiksa kesehatannya. Kenapa baru 12 jam baru ada tindakan," katanya.
Sebelumnya, dia hanya menunggu tindakan yang diambil pihak karantina terhadap ABK MV Wavemaster 6. Namun, setelah berita penumpang terindikasi virus corona mencuat di media, baru ada tindakan pihak KKP.
Lakukan Fumigasi
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebelumnya melakukan fumigasi kapal MV Wavemaster 6 di Palabuhan Internasional Batam Center, Kamis (30/1/2020).
Fumigasi tersebut dilakukan setelah seorang penumpang terindikasi virus corona.
Sebelum dilakukan Fumigasi, delapan orang anak buah kapal (ABK) langsung diisolasi ke Asrama Haji untuk dikarantina dan dicek kesehatannya.
"Sesuai dengan prosedur, kapal ini (MV Wavemaster 6) harus di fumigasi, setelah diketahui adanya penumpang diduga terindikasi virus corona," kata seorang petugas KKP.
Sementara itu, katanya, delapan ABK MV Wavemastwr 6 diisolasi sementara di Asrama Haji Batam.
"Delapan ABK diisolasi ke Asrama Haji untuk diperiksa kesehatannya, apakah terindikasi virus corona atau tidak," katanya.
Pantauan TribunBatam.id, para petugas KKP dengan mengenakan pakain khusus melakukan fumigasi mulai dari dermaga pelabuhan sampai ke dalam kapal.
Petugas membawa peralatan, semua ruangan dalam kapal di semprot cairan.
Sebagian petugas pelabuhan tidak diperbolehkan masuk ke dalam kapal jika tidak mengenakan pakaian khusus.
Dibawa ke Asrama Haji
Delapan awak kapal dibawa ke Asrama Haji, Batam Centre untuk diperiksa kesehatannya apakah terindikasi virus corona atau tidak.
Karena sehari sebelumnya, salah satu penumpang langsung dibawa ke Asrama Haji karena diduga terindikasi virus corona.
Delapan ABK itu diangkut mobil dinas dengan plat BP7074 C. Sejumlah ABK itu pun di isolasi melalui jalur khusus di pelabuhan dan dikawal petugas kesehatan pelabuhan dan pihak keamanan.
Pernyataan Kadinkes Kepri
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana membenarkan adanya delapan awak Ferry MV Wavemaster 6 diobservasi.
Para awak kapal diobservasi karena ferry sempat mengangkut penumpang suspect virus Corona.
MV Wavemaster 6 sebelumnya menjalani rute pelayaran Singapura ke Batam.
"8 orang ABK ini temannya yang satu itu, kenapa diobservasi, agar memastikan dalam pemeriksaan tim medis, karena satu kapal mereka," katanya, Kamis (30/01/2020) saat tinjauan bersama Plt Gubernur Kepri Isdianto di Pelabuhan Internasional SBP Tanjungpinang.
Ia menegaskan, seluruh ABK tersebut hingga saat ini belum ada hasil apakah terjangkit virus corona atau tidak.
"Memang gejalanya ada demam, batuk, dan sesak nafas. Perlu diingat ya, gejala ini tidak bisa langsung memvonis kalau penderita virus itu," tegasnya.
Ia juga menyampaikan, kepada masyarakat Kepri agar tidak cemas akan hal tersebut.
"Jangan takut kalau ada gejala yang disebutkan tadi. Kenapa harus dilakukan observasi. Inilah bentuk kewaspadaan pemerintah," sebutnya.
Satu Orang Diisolasi di RSUD Embung Fatimah
Virus corona mulai meneror warga Batam, setelah seorang warga mengalami ciri-ciri orang yang terjangkit virus berbahaya ini dan sedang menjalani isolasi di RSUD Embung Fatimah.
"Belum bisa dibilang positif (Virus Corona). Satu orang memang masih dalam pengawasan kami dan sekarang di ruang isolasi RSUD Embung Fatimah," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, pria yang berusia 37 tahun itu biasanya bekerja di Singapura.
"Itu warga bawa tugboat di Singapura," katanya.
Kata Didi, kronologinya pria itu tiba di Batam, Rabu (29/1/2020) pukul 12.30 WIB.
Saat turun, dia merasa tidak enak badan sekitar pukul 16.00 WIB.
"Memang ditemui ada gejala badannya panas, batuk pilek, dan sesak nafas," ungkap Didi lagi.
Akhirnya, pihak dokter pun merasa perlu untuk mengambil sampel darah dari pria ini.
"BTKL sudah ambil sampel darah. Sudah dibawa ke Jakarta dan hasilnya akan keluar hari Senin nanti," katanya.
Namun Didi juga belum dapat memastikan jika pria itu positif terjangkit Virus Corona.(TribunBatam.id/Zabur Anjasfianto/Bereslumbantobing)