Tak Diisolasi, RSUD Muhammad Sani Karimun Pastikan Anak Diduga Terpapar Virus Corona Demam Biasa

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Karimun pastikan anak 8 tahun yang alami demam tinggi tidak memiliki ciri terpapar virus Corona.

TribunBatam.id/ElhadifPutra
Konferensi pers di RUSD Muhammad Sani terkait anak diduga terpapar virus corona, Jumat (31/1/2020). 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Karimun memastikan anak umur 8 tahun yang mengalami demam tinggi tidak memiliki ciri-ciri terpapar Virus Corona.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muhammad Sani, dr Zulkifli Dharma mengatakan, kalau kondisi anak yang diketahui sempat melakukan perjalanan ke Malaysia dan Singapura itu hanya mengalami batuk dan demam biasa.

Seorang anak laki-laki berusia delapan tahun tersebut sebelumnya dibawa oleh orang tuanya ke RSUD Muhammad Sani, Kamis (30/1/2020) malam sekira pukul 18.30 WIB.

Anak itu dilarikan ke rumah sakit karena mengalami panas tinggi. Suhu tubuhnya mencapai 38,8 derajat celcius.

"Orang tuanya khawatir karena demam tingginya. Tapi karena dia riwayat dari Malaysia kita tidak bisa rasa aman-aman saja," kata Kepala IGD RSUD Muhammad Sani, dr Zulkifli Dharma saat konferensi pers, Jumat (31/1/2020).

Petugas medis melakukan pemeriksaan fisik, terapi cairan dan memberikan obat penurun demam.

Setelah ditangani, pasien anak dinyatakan hanya mengalami demam biasa.

Bahkan kondisinya membaik dan telah diperbolehkan pulang pada Jumat (31/1/2020) pagi sekira pukul 07.30 WIB.

"Tidak sempat diisolasi. Karena dalam pemantauan. Kalau dalam pengawasan dan kecurigaan baru kami isolasi. Anak itu tidak ada radang paru-paru. Dia hanya batuk dan demam. Kalau radang paru-paru itu masuk pengawasan, akan langsung masuk isolasi karantina," sebut Zulkifli.

Pers rilis dilaksanakan di ruang tunggu RSUD Muhammad Sani. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi, Direktur RSUD Muhammad Sani Zulhadi, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Muhammad Sani dr Ade Kristriawan, Kabid Penunjang RSUD Karimun Hermanto dan dokter spesialis anak RSUD Kabupaten Karimun, dr Ibnu Arif Candra Jaya, Sp.A.

Sejumlah apotek dan toko obat di Kabupaten Karimun kehabisan stok masker.

Hal ini diketahui dari penelusuran TribunBatam.id ke beberapa apotek dan toko obat di Pulau Karimun Besar.

Masker penutup mulut di Kabupaten Karimun langka.

"Stok di kami habis. Kawan-kawan yang lain juga habis. Mereka pada nanya barang (masker) sama saya," kata Riko, seorang pemilik toko obat di Kelurahan Sei Lakam, Kecamatan Karimun, Jumat (31/1/2020).

Riko menyebutkan agen tempatnya membeli masker juga sedang kehabisan stok.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved