BATAM SIAGA VIRUS CORONA

Sebelum Balik ke Indonesia, WNI di Wuhan Jalani Screening Bebas Virus Corona dan Dikarantina 14 Hari

Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Provinsi Hubei, Cina letak kota Wuhan dan 15 kota lainnya di China akan segera dipulangkan ke tanah air.

AFP
Petugas medis mengevakuasi seorang warga yang diduga tertular virus corona di Wuhan, Rabu (29/1). Hanya sebulan, jumlah penderita corona mendekati SARS tahun 2002-2003 lalu. 

Sebelum Balik ke Indonesia, WNI di Wuhan Jalani Screening Bebas Virus Corona dan Dikarantina 14 Hari

BATAM,TRIBUNBATAM.id - Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Provinsi Hubei, Cina letak kota Wuhan dan 15 kota lainnya di China akan segera dipulangkan ke tanah air.

Hal itu menyusul merebaknya virus corona yang sangat mematikan dan kini meresahkan masyarakat dunia dan sedang melanda di daerah Wuhan.

Sebelum memulangkan ratusan WNI tersebut, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan secara matang pemulangan WNI yang berada di Wuhan, China.

Rencana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, Cina letak kota Wuhan dan 15 kota lainnya siap dilakukan menunggu hasil koordinasi.

Kementerian Kesehatan pun siap memastikan kondisi kesehatan 249 WNI yang akan pulang mulai dari keberangkatan hingga tiba di Indonesia.

 Diduga Korsleting Listrik, 5 Lapak di Pasar Seken Sengkuang Batam Terbakar

 Agar Terhindar dari Virus Corona, Lakukan Langkah Pencegahan Sederhana Berikut ini

 Turis China Masuk ke Pulau Bintan 90 Persen Dari China, Walikota Tanjungpinang Beri Tanggapan

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M. Kes menjelaskan pertama sebelum dipulangkan dilakukan screening terlebih dulu di Wuhan.
“Itu seperti yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu orang-orang yang dari Tiongkok, semuanya di observasi pemantauan di semua bandara,” ucap Wiendra di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).

Kemudian saat masuk ke dalam pesawat seluruh WNI akan mendapatkan health alert card atau kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi identitas WNI, data negra yang dikunjungi, hingga riwayat penyakit.

“Kartu ini manfaatnya adalah untuk menyampaikan kepada semua orang yang datang dari Tiongkok, kalau dalam 14 hari merasa panas atau demam atau batuk atau sesak, itu harus ke fasilitas kesehatan,” ucap Wiendra.

 Batam Diuntungkan Oleh Kebijakan Singapura, 90 Persen Turis China Masuk Dari Singapura

 Corona Virus Outbreak, Garuda Indonesia Airlines Transports 10,000 Pieces of N-95 Masks to China

 Penyidik Kejari Tanjungpinang Tunggu Hasil Audit BPKP, Ungkap Dugaan Korupsi BPHTB

Selama di perjalanan juga disiagakan dokter dan perawat untuk memantau kesehatan para WNI dan saat turun dari pesawat kembali lagi dipastikan kondisi para WNI.

“Turun dari pesawat, terus nanti diperiksa. 

Jadi rencana pendeknya gitu, pas naik peswat udah ada petugas juga yang  mengontrol apakah ada panas apakah ada demam. SOP jelas,” ungkap Wiendra.

Kemudian setelah turun dari pesawat, WNI akan langsung dikarantina selama 14 hari untuk menghindari proses penyebaran penyakit.

Untuk lokasi pasti bandara dan tempat karantina sampai saat ini masih dalam pembicaraan. Namun Kemenkes siap memberikan layanan dimanapun nanti WNI akan mendarat dan dikarantina.

“Kami siap di mana pun landing pesawat. Bahwa mau Di Jakarta atau Bandung, semua harus siap. Posisinya adalah karantina. Sudah jelas,” tutur Wiendra.

Pilihan pemulangan WNI ini karena wabah virus novel corona virus (2019-nCov) yang mewabah di Wuhan terus memakan korban hingga lebih dari 170 orang meninggal dunia dan lebih dari 7.000 orang terinfeksi virus ini yang menyebabkan pneumonia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved